EKBIS POLITIK

4 Menteri 'Termiskin' dari 48 Menteri Yang Sudah Menyerahkan LHKPN-nya ke KPK, Siapa Saja?

DEMOCRAZY.ID
Januari 24, 2025
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
4 Menteri 'Termiskin' dari 48 Menteri Yang Sudah Menyerahkan LHKPN-nya ke KPK, Siapa Saja?



DEMOCRAZY.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah merilis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.


Dari 124 pejabat sudah ada 123 yang menyerahkan LJKPN-nya. Satu pejabat belum menyerahkan karena baru dilantik saat masa penyerahan LHPN sudah berakhir.


Seratusan pejabat tersebut memiliki harta yang beragam. Ada yang memiliki kekayaan hingga triliunan ada pula yang 'cuma' di bahwa Rp 10 miliar.


Widiyanti Putri Wardhana menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran yang paling tajir.


Tercatat dia memiliki LHPKN sebesar Rp 5,4 triliun. Selanjutnya berturut-turut ada Sakti Wahyu Trenggono, Erick Thohir dan Amran Sulaiman.


Sakti Wahyu Trenggono yang melaporkan harta kekayaan sebanyak Rp 2,6 triliun.


Menteri BUMN Erick Thohir menempati posisi ketiga menteri Kabinet Merah Putih terkaya dengan harta senilai Rp 2,3 triliun.


Sedangkan pada posisi  keempat sebagai menteri Kabinet Merah Putih terkaya ditempati Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan harta Rp 1,24 triliun.


Selain menteru terkaya, ada juga menteri 'miskin' di kabinet Prabowo-Gibran.


Ini Daftar 4 manteri prabowo-Gibran yang paling 'miskin' di antara para menteri yang telah melaporkan LHKPN-nya.


Hanif Faisol Nurofiq


Sebaliknya, menteri dengan LHKPN terendah adalah Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurrofiq yang melaporkan harta kekayaannya hanya Rp 4,19 miliar per 5 Desember 2024.


Berikut ini adalah data diri Hanif Faisol


Nama lengkap: Hanif Faisol NurofiqTempat/tanggal lahir: Bojonegoro, Jawa Timur, 21 Maret 1971


Hanif Faisol juga telah menyelesaikan seluruh pendidikan formalnya, di mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga S3. 


Berikut riawayat pendidikannya:


SD Negeri Kadipaten 2 Bojonegoro


SMP Negeri 1 Bojonegoro


SMA Negeri 1 BojonegoroS1 Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan


S2 Fakultas Kehutanan ULMS3 di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur


2. Natalius Pigai


Menteri Kabinet Merah Putih dengan harta paling sedikit nomor dua yakni Menteri HAM Natalius Pigai yang memiliki harta Rp 4,37 miliar per 28 Juni 2019. Namun, dia belum melaporkan LHKPN terbaru per 2024. 


Ia merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi selama 15 tahun di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.


Tertulis di unggahan Instagramnya @natalius_pigai, dirinya mengakui dibesarkan dari keluarga miskin.


Bahkan Natalius Pigai pernah menjadi Juru Parkir di Kementerian Transmigrasi RI.


"Tenaga Honorer, CPNS, PNS, Kepala Seksi, Pejabat Eselon Fungsional dan Struktural, Staf Khusus Menakertrans RI, Pejabat Negara Pimpinan Lembaga Negara (Komnas HAM) akhirnya hari ini mencapai Puncak Tertinggi sebagai Menteri. “ Pegawai Negeri Rendahan yang mencapai Puncak Karier Tertinggi”. Jangan pernah menyerah wahai ASN nasib kita tidak ada yang tahu. Hanyalah TUHAN ALLAH," tulisnya dalam caption unggahannya.


Pria kelahiran Paniai, Papua Tengah, 25 Desember 1975 ini juga merupakan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2012-2017. 


Ia bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada masa kepemimpinan Al Hilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999-2004.


Natalius Pigai juga Tim Asistensi Dirjen Kesbangpol Sudarsono Hardjosoekarto tahun 2006-2008.


Pigai adalah lulusan Sekolah Tinggi Pemerintah Masyarakat Desa di Yogyakarta, tempat ia memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintah (S.I.P.), mengutip Kompas.com.


Pada 2003, ia mengambil pendidikan statistika di Universitas Indonesia dan melanjutkan pendidikannya sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2005.


Pigai juga menyelesaikan pendidikan kepemimpinan di Lembaga Administrasi Negara pada 2010-2011.


Riwayat Karier Natalius Pigai mengutip Wikipedia:


Staf di Yayasan Sejati (1999 - 2002)

Staf di Yayasan Cindelaras/YACITRA (1998)

Ketua Lembaga Studi Renaissance (1998 - 2000)

Ketua Asosiasi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional (1997 - 2000)

Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi/Menakertrans (1999 - 2004)

Anggota Komnas HAM RI (2012 - 2017)


3. Yassierli


Posisi ketiga ditempati Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dengan harta Rp 8,6 miliar.


Lahir 22 April 1976, Yassierli dibesarkan dalam keluarga Minangkabau di Padang sebagai seorang putra dari tujuh bersaudara. 


Ayahnya bernama Syamsuar Ahmad (1941–2024), dan ibunya bernama Rusni Syoeib, kedua-duanya merupakan pensiunan dosen masing-masing di Fakultas Teknik dan FMIPA IKIP Padang (kini Universitas Negeri Padang).


Ibunya bersaudara dengan Abdul Aziz Syoeib (1934–2010), dokter spesialis anak.


Lulus SMA Negeri 1 Padang, Yassierli menempuh S-1 di FTI (1993–1997), profesi insinyur (2019), dan S-2 seluruhnya di ITB (1998–2000).


Adapun pendidikan doktoralnya diselesaikan di Virginia Tech, Amerika Serikat di bidang Industrial and Systems Engineering pada 2005.


Karier


Yassierli memulai karier sebagai staf pengajar dan peneliti FTI ITB sejak 1998. Dalam rentang itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala UPT Pengembangan Manusia & Organisasi (PMO) ITB (2015-2017). 


Saat ini, ia duduk sebagai sebagai Senat Akademik ITB. Di luar kampus, ia merupakan Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI), usai mengabdi sebagai Ketua PEI (2015-2021).


Ia pernah mencalonkan diri sebagai Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) pada 2022, akan tetapi mengundurkan diri dalam tahapan penyaringan.


4. Budi Santoso


Selanjutnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menempati peringkat keempat sebagai menteri dengan harta paling sedikit, yakni Rp 9,48 miliar.


Profil Budi Santoso


Budi Santoso (lahir 9 Februari 1968) merupakan seorang Menteri Perdagangan yang berasal dari pejabat karir Kementerian Perdagangan.


Sebelum diangkat menjadi menteri di era Presiden Prabowo Subianto, ia merupakan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan yang dilantik pada 14 Agustus 2024.


Sebelum penugasan ini, Budi Santoso menjabat beberapa posisi di lingkungan Kementerian Perdagangan. 


Ia pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Desember 2022 – Agustus 2024), Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei (September 2020 – Desember 2022) dan Kepala Biro Keuangan (Juni 2020 - September 2020).


Pada tahun 2010, ia menduduki jabatan sebagai Kasubdit Ekonomi Kreatif pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional kemudian dipromosikan menjadi Atase Perdagangan India. 


Sekembalinya dari India, ia diangkat sebagai Kepala Bagian Program dan Kerjasama pada unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. 


Setelah pengangkatan ini, Budi menjabat di berbagai jabatan Eselon II di lingkungan Kementerian Perdagangan seperti Kepala Pusat Data dan Informasi (2017), Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi (2017), Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian (2018).


Sumber: Tribun

Penulis blog