AGAMA POLITIK

Minta Kasus Penjual Es Teh Tak Perlu Diperpanjang, Ketum GP Ansor: Cuma Guyon, Gus Miftah Itu Aset Bangsa!

DEMOCRAZY.ID
Desember 05, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
POLITIK
Minta Kasus Penjual Es Teh Tak Perlu Diperpanjang, Ketum GP Ansor: Cuma Guyon, Gus Miftah Itu Aset Bangsa!



DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor H. Addin Jauharudin buka suara soal polemik Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dengan seorang pedagang es teh di tengah-tengah pengajian.


Addin kini mengimbau agar polemik Gus Miftah tidak perlu diperpanjang. 


Addin menilai itu hanya guyon, terlebih Gus Miftah kata dia, sudah bertemu penjual es tersebut dan bermaafan.


"Itu hanya guyon. Kita kenal Gus Miftah, tokoh yang suka guyon, keduanya juga sudah bertemu, dan saling ber-maafan. Polemik sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang," kata Addin dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).


Addin berpandangan, peristiwa yang terjadi di dalam pengajian tersebut hanyalah guyonan belaka, tidak perlu dihakimi berlebihan.


"Selama ini Gus Miftah juga bersikap baik terhadap semua kalangan," ujarnya.


Bahkan lanjut Addin, Gus Miftah dan penjual es bernama Sunhaji tersebut sudah bertemu dalam situasi yang santai, hangat, dan rileks, mereka berpelukan dan saling memaafkan.


"Jadi polemik ini sudah selesai, tidak perlu lagi diperpanjang apalagi diperdebatkan," tutupnya.


Addin menganggap Gus Miftah adalah aset bangsa dalam menebarkan agama dengan cara yang moderat dan merangkul semua kalangan.


[VIDEO]



Ketua PBNU: Harap Maklumi Miftah, Setiap Orang Bisa Khilaf



Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi meminta semua pihak memaklumi Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana terkait tingkahnya mencemooh penjual es teh saat berceramah lantaran setiap orang bisa khilaf.


"Sebaiknya disudahi polemik ini, harap dimaklumi dan setiap orang bisa saja berbuat khilaf," kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur, Rabu (4/12).


Gus Fahrur mengatakan dakwah seharusnya dilakukan dengan sopan dan adab seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. 


Namun, ia tetap meyakini Miftah hanya bermaksud bercanda untuk menghidupkan suasana tapi kepeleset lidah.


Ia mengatakan kasus ini harus menjadi pelajaran bagi mubaligh lainnya agar lebih berhati-hati dalam bercanda. Tujuannya supaya tidak menimbulkan kegaduhan dan melukai perasaan orang lain.


"Kita ambil hikmahnya saja bahwa penjual es tersebut ternyata malah mendapat banyak rezeki, simpati dan apresiasi masyarakat luas," kata dia.


Gus Fahrur mengatakan Miftah merupakan keturunan ulama besar yakni Syaikh Hasan Besari Ponorogo. Bahkan, Miftah turut mengelola pesantren di Yogyakarta.


Ia mengatakan sikap Miftah yang sudah meminta maaf kepada penjual es teh sudah menunjukkan bersikap ksatria. 


Gus Fahrur mengatakan PBNU belum menegur Miftah atas pernyataannya tersebut.


"Tidak [ditegur], sebagai sesama dai kita ada kewajiban moral saling mengingatkan dan menguatkan saja," kata dia.


Sosok Utusan Presiden Prabowo Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa dipanggil Gus Miftah tengah menuai sorotan publik. 


Khalayak ramai-ramai mengecam ucapannya yang mengolok-olok penjual es dengan kata-kata goblok.


Video Miftah Maulana mengolok-olok penjual es pun viral di media sosial. Bahkan sosok Miftah jadi trending topik di X (dulu Twitter).


Peristiwa itu terjadi saat Miftah Maulana berbicara di sebuah acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah belum lama ini.


"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.


Sumber: Suara

Penulis blog