DEMOCRAZY.ID - Pernyataan kontroversial Bupati Halmahera Barat, James Uang, terkait ancaman terhadap aparatur sipil negara (ASN) yang tidak mendukung dirinya memicu protes keras.
Kejadian ini memuncak saat seorang ASN mengamuk dalam apel pagi di Kantor Bupati Halmahera Barat, Senin (2/12/2024).
Insiden tersebut direkam oleh ASN yang menghadiri apel yang dipimpin langsung oleh James Uang.
Dalam video yang beredar, terlihat petugas Satpol PP mengamankan ASN yang diketahui menjabat sebagai Kepala Bidang Perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Halmahera Barat, Ibrahim Manan.
Ketika dikonfirmasi, Ibrahim menjelaskan bahwa aksinya merupakan bentuk protes terhadap pidato kemenangan James Uang beberapa waktu lalu.
Ibrahim menuding James telah menyatakan ancaman kepada ASN yang tidak mendukung pasangan JUJUR (James Uang - Djufri).
"Yang saya sampaikan di bupati di apel pagi tadi itu terkait orasi kemenangan yang menyebutkan kalau ASN tidak sejalan dengan JUJUR itu pengkhianat.
Apakah kita ASN ini PKI? Atau membangkang negara? Nah, kita sebagai ASN ini dilarang terlibat dalam politik," ungkap Ibrahim.
Ibrahim juga meminta agar James lebih dewasa dalam berpolitik dan memahami aturan, mengingat perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal yang wajar.
Sebelumnya, dalam pidato kemenangan usai dirinya unggul pada Pilkada 2024, James dengan tegas menyatakan akan menindak ASN yang dianggap tidak mendukungnya.
"Teman-teman ASN yang tidak ikut dalam barisan JUJUR, jangan coba-coba cari perlindungan.
Saya ingatkan jangan coba-coba tim janjikan sesuatu kepada mereka. Saya dan pak wakil berkomitmen para pengkhianat kita binasakan, jangan cari perlindungan,” kata James.
James bahkan menegaskan bahwa tidak ada toleransi, sekalipun terhadap keluarga sendiri.
“Sekalipun itu dia kakak maupun adik kandung kalian, tetap kami binasakan. Tidak ada yang cari perlindungan, biar ketua tim lagi,” ujarnya.
James mengklaim bahwa kemenangan pasangan JUJUR diperoleh dengan perjuangan besar, sehingga ASN yang tidak mendukung tidak akan diberi ruang untuk menikmati hasil jerih payah tersebut.
Ancaman serupa juga diduga disampaikan James melalui pesan berantai di WhatsApp Grup (WAG) Halbar Bersatu, yang berisi ancaman kepada kepala desa dan BPD.
“Semua BPD perangkat desa yang tidak tertib dibinasakan aja,” tulis James dalam pesan tersebut.
Dia juga menginstruksikan agar ASN yang dianggap pengkhianat tidak diberikan perlindungan.
“Yang tidak ikut dalam perjuangan JUJUR kita injak rata. Kali ini selama 5 tahun jangan ada yang bela-bela,” tegasnya.
Sumber: PojokSatu