DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali dianggap berdusta soal pemindahan ibu kota. Hal itu disampaikan Akademisi Cross Culture Ali Syarief belum lama ini.
Ia menilai, Jokowi berdusta terkait pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Ali Syarief menganggap, ibu kota tak jadi pindah dari Jakarta ke Nusantara.
Untuk diketahui, pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kini masih berlangsung. IKN digembar-gemborkan oleh Jokowi akan menggantikan Jakarta.
Namun, hingga kini Jokowi belum menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) soal pemindahan ibu kota ke IKN. Hal itulah yang dianggal Ali Syarief sebagai dusta Jokowi.
"Dusta lagi, ibu kota tidak jadi pindah. Jokowi tidak mau tanda tangani pemindahan ibu kota," ungkap Ali, Senin (30/09/2024).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, tak mau terburu-buru mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) soal pemindahan ibu kota.
Karena menurut Jokowi, syarat utama untuk memindahkan ibu kota adalah kesiapan infrastruktur hingga Sumber Daya Manusia (SDM).
"Kalau yang namanya sudah ditandatangani, pindah itu semuanya harus siap. Bukan cuman gedungnya siap. Furniture-nya harus siap, listriknya harus siap, SDM-nya harus siap, sistemnya harus siap," tegas Jokowi di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (18/09/2024).
"Ini bukan pindahan rumah aja ruwetnya kayak gitu. Ini pindahan ibu kota. Jadi semuanya harus dihitung," tegasnya.
Dirinya mengatakan, Keppres pemindahan ibu kota ke IKN bisa dilakukan Prabowo Subianto yang merupakan presiden selanjutnya jika IKN memang sudah siap untuk dijadikan pusat pemerintah.
"Yang tanda tangan bisa saya bisa presiden terpilih, pak Prabowo Subianto. Yang penting kotanya ini siap betul, ekosistemnya sudah terbangun," ujarnya.
"Kalau itu sudah siap, juga ada yang pendukung yang lainnya. Logistik seperti apa, sekolah untuk anak-anak yang nanti di sana siap ndak, rumah sakitnya siap ndak. Semuanya, tidak hanya urusan kita pindahan," tuturnya.
Sumber: Suara