DEMOCRAZY.ID - Seluruh keluarga Presiden Joko Widodo, alias Jokowi, tampaknya tidak ada yang luput dari kritikan publik. Kali ini sosok Iriana Jokowi mendadak menjadi perbincangan hangat di X.
Perbincangan ini bermula dari cuitan akun pegiat media sosial Jhon Sitorus.
Ia mengkritisi bagaimana Iriana sangat jarang berperan dalam permasalahan yang berkaitan dengan ibu dan anak.
"Sepanjang 10 tahun ini, rakyat Indonesia jarang merasakan kehadiran dan peran Ibu Negara. Padahal peranan ibu negara sangat diperlukan terutama untuk ibu dan anak," cuitnya pada Rabu (25/9/2024).
Jhon Sitorus pun menyinggung kasus kekerasan terhadap anak yang semakin marak terjadi. Bahkan di tahun 2023, kasusnya mencapai 29.883 dari data KemenPPPA.
"Hampir tak ada peran ibu negara Iriana Jokowi dalam mengurangi kasus kekerasan anak di Indonesia. Memang ada Kementerian PPA juga Kemensos, tetapi ibu negara secara aktif bisa memberi gagasa agar perlindungan anak dan perempuan jadi lebih baik," sambungnya.
Jhon Sitorus memahami bahwa itu memang bukan tugas ibu negara, tetapi Iriana Jokowi dianggap bisa berperan aktif dibanding mengurusi politik di belakang layar.
"Apa ini pantas ditimpakan tanggunjawabkan kepada seorang Iriana Jokowi? Jelas tidak. Tetapi, beliau harusnya bisa berperan lebih aktif, bukan sekadar mengurusi urusan politik anak2 dari belakang layar," lanjutnya.
Selain itu, ibu dari Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep juga disebut tidak berperan apa-apa dalam diplomasi antara ibu negara.
"Tidak ada gagasan, tidak ada ide, tidak ada inovasi yang ditawarkan pada perempuan dan anak-anak dunia," sindirnya.
"Ibu Negara tidak bisa hanya sekadar pelengkap dan pendamping kepala negara. Juga tidak bisa hanya sekadar senyum-senyum, ketawa-ketawa, joget-joget dengan seolah-olah berbalut pakaian sederhana," imbuhnya lagi.
Sambil menyisipkan berita tentang pamitnya Iriana Jokowi hari ini, Jhon Sitorus mempertanyakan apa tujuannya meminta maaf dalam pidatonya hari ini di Velodrome, Jakarta Timur.
"Jadi sebenarnya minta maafnya Iriana Jokowi untuk apa? Untuk ga ngapa-ngapain?" pungkasnya.
Sepanjang 10 tahun ini, rakyat Indonesia JARANG merasakan kehadiran dan peran Ibu Negara
— Jhon Sitorus (@JhonSitorus_18) September 25, 2024
Padahal peranan Ibu Negara sangat diperlukan terutama utk Ibu dan Anak
Dari data statistik, angka kekerasan terhadap anak semakin MENINGKAT. Tahun 2020, ada 12.425 kekerasan kepada anak.… pic.twitter.com/eIXf1ypm0H
Sejumlah warganet pun berasumsi alasan Iriana Jokowi tidak pernah muncul di hadapan publik lantaran takut dikritik.
"'Sejak pilwapres gak pernah nongol karena takut dikritik," curiga seorang warganet.
"Nambah dong 5 tahun lagi tanpa peran ibu negara, tapi malah nambah bocah negara," cibir warganet lainnya.
"Iya sih, dipikir-pikir saya tidak pernah melihat ibu negara tampil. Beda sama Bu Tien," kata warganet lain.
Sumber: Suara