DEMOCRAZY.ID - Roy Suryo menyoroti lambannya penanganan terkait dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE oleh akun Fufufafa.
Roy mendorong 11 artis yang disebut dalam unggahan akun tersebut untuk segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang.
"Akun Fufufafa yang aktif antara tahun 2014 hingga 2020 tidak hanya vulgar, tetapi juga terlihat sangat kampungan, seperti tidak berpendidikan," ungkap pakar telematika, Roy Suryo.
Sementara itu, peneliti ICW, Yassar Aulia, mengungkap adanya dugaan intervensi dari pejabat tinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memerintahkan manajemen Kala di Kalijaga untuk membatalkan diskusi ICW yang bertajuk "Marah-Marah kepada Private Jet dan Fufufafa".
Diskusi ini seharusnya diselenggarakan pada Kamis, 12 September 2024.
Yassar tidak tahu siapa pejabat BUMN tersebut, namun ia mendapat informasi bahwa perintah tersebut datang dari seorang petinggi BUMN, sebelum pihak Kala membatalkan izin.
Kala di Kalijaga merupakan properti milik Perum PERURI, sebuah BUMN.
Yassar menjelaskan bahwa pembatalan acara kemungkinan besar terkait dengan substansi diskusi yang akan digelar oleh ICW.
"Pihak Kala menyebut bahwa pembatalan dilakukan atas permintaan dari pejabat BUMN, yang menyatakan bahwa acara ICW tidak boleh diadakan di lingkungan BUMN," jelas Yassar, Senin, 16 September 2024.
Meskipun diskusi akhirnya dipindahkan ke GuYoNan Cafe, acara berlangsung ramai dan tertib.
"Walau peserta diskusi banyak, kerumunan tetap tertib," tambah Yassar.
Namun, General Manager Kala di Kalijaga, Dhanu, membantah adanya intervensi dari pihak pemerintah atau PERURI.
Ia menjelaskan bahwa pembatalan dilakukan karena alasan teknis, bukan karena intervensi.
Sumber: PorosJakarta