EKBIS POLITIK

Wow! Telan Biaya Rp1,4 Triliun, Istana Gibran di IKN Usung Konsep 'Huma Betang Umai'

DEMOCRAZY.ID
Agustus 13, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Wow! Telan Biaya Rp1,4 Triliun, Istana Gibran di IKN Usung Konsep 'Huma Betang Umai'



DEMOCRAZY.ID - Arsitektur istana wakil presiden di Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mengusung konsep "huma betang umai".


Arsitek istana ini, Daliana Suryawinata menjelaskan, "Huma betang umai" merupakan bahasa Dayak, suku asli di Kalimantan Timur, yang bermakna ibu sebagai pengayom, pelindung, pemberi, dan pemelihara.


Menurut dia, bangunan di kawasan ibu kota baru Indonesia membutuhkan tipologi yang berakar dari arsitektur tradisional, dan arsitektur tradisional Indonesia kaya dengan rumah panggung.


"Jadi konsep rumah panggung dan panjang diangkat menjadi konsep istana wakil presiden," ujarnya usai peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan istana wakil presiden, Senin (12/8/2024).


Menurut dia, bangunan yang kelak akan ditinggal Gibran Rakabuming Raka ini, akan berkonsep rumah panggung dan panjang yang merupakan ciri khas dari Kalimantan.


Konsep arsitektur rumah panggung dan panjang sangat penting untuk berada di atas puncak bukit dengan atap besar yang diterjemahkan sebagai ibu yang menaungi, sementara di bagian atap diisi oleh panel energi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi bangunan.


Istana wakil presiden juga mengusung konsep pendingin hibrida sebagai pendingin udara hemat energi yang memaksimalkan sirkulasi udara silang.


Orientasi bangunan mengikuti arah matahari sumbu barat dan timur yang dapat mengurangi pemanasan pada bangunan, yang membuat energi pendingin bangunan jadi berkurang.


"Jadi bangunan di Kota Nusantara hemat energi dan tidak konsumtif, itu penting untuk lingkungan, kesehatan pengguna, bangunan, serta kenyamanan," kata Daliana Suryawinata.


Istana wakil presiden dibangun dua tahap. Menurut Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, tahap satu pembangunan berupa istana, kantor, hunian dan bangunan penunjang yang akan selesai pada Agustus 2025.


"Selanjutnya akan dilakukan lelang proyek pembangunan tahap kedua," ucapnya.


Istana wakil presiden di Kota Nusantara menempati lahan seluas 148.417 meter persegi dengan luas bangunan 32.061 meter persegi. Kontrak kerja tahap satu selama 450 hari mulai Mei 2024 hingga Agustus 2025.


Istana wakil presiden dikerjakan PT Adhi Karya dan Penta Architecture dengan nilai kontrak pengerjaan lebih kurang Rp1,457 triliun.



Sumber: Inilah

Penulis blog