DEMOCRAZY.ID - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin terlibat saling serang dengan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yaqut.
Terbaru, Cak Imin mengunggah tangkapan layar sebuah berita mengenai komentar Gus Yahya yang menyebut PKB bukan representasi NU di akun X miliknya.
"Anda sopan kami segan, kalo anda gak sopan jangan ajak-ajak kite," cuit Cak Imin dikutip Minggu (4/8/2024).
Cak Imin kemudian mencuitkan hasil Pemilu 2024 yang menunjukkan tak ada pengaruh meskipun menurutnya ada yang menggembosi.
"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun, Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam," cuit Cak Imin.
"Omongan yahya dan saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?, melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB," lanjutnya.
Terlepas dari perseteruan keduanya, Ck Imin dan Gus Yahya sama-sama merupakan keturunan pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Ibu Cak Imin, Nyai Hj Sholihah merupakan putri dari KH Bisri Syansuri, pendiri Ponpes Denanyar.
Nama Kiai Bisri di Nahdlatul Ulama cukup harum. Dia merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Pada 1972, Kiai Bisri menjabat Wakil Rais Aam NU. Setelah KH Abdul Wahab Chasbullah wafat, KH Bisri kemudian menjadi penggantinya untuk memimpin NU.
Sementara itu, Gus Yahya merupakan putra dari tokoh NU, KH Muhammad Cholil Bisri. Ayah Kiai Cholil Bisri ialah ulama besar kharismatik yang juga pendiri pondok pesantren Roudlotut Thalibin Rembang Jawa Tengah, KH Bisri Mustafa.
Kiprah Kiai Bisri Mustafa tak perlu diragukan lagi, baik dalam perkembangan Islam maupun keorganisasian politik NU. Kiai Bisri merupakan penyusun Kitab Tafsir Al Ibris.
Dia juga dikenal sebagai aktivitas dan politisi andal ketika NU masih menjadi partai.
Sumber: Suara