Beranda
CATATAN
POLITIK
'Megawati Jangan Sombong'


'Megawati Jangan Sombong'


Oleh: Sutoyo Abadi


Tanpa ketenangan pikiran dan hati  Merasa merasa semua miliknya sendiri

Tanpa perjuangan tetangga ke Mahkamah Konstitusi

PDIP sudah menjadi kartu mati

Bersyukurlah bisa hidup kembali.


Kau sedang terlena dan lupa diri

Dengan angkuhnya mencaci maki

Di forum terbuka tanpa merasa risi

Rakyat yang menyimak merasa ngeri

Ini manusia apa peri

Atau dewa Durga Gini


Mengatur ARB seenak sendiri

Kau kira ARB tak punya harga diri

Dianggap pencari kerja yang lari kesana sini

Di mainkan seperti kelinci

Lupa kalau ARB ada pelindung sejati

Lebih tinggi dari wali

Dialah Ibu kandungnya sendiri


Ya itu wali tertinggi

Sesuai petunjuk Ilahi

ARB tidak pernah menyesali

Apapun cobaan yang menimpali

Ucapan Ibunya wajib ditaati


Gayamu bermain politik tinggi

Setelah mati suri hidup lagi

Ketika pintu terbuka lagi di Mahkamah Konstitusi

Melonjak-lonjak dan menari-nari

Tonjok sana sini


Kau sejatinya manusia sedang lupa diri

Ketika kau sedang menyendiri

Pasti akan terdengar suara nurani

Kau sedang mengingkari

Rasa syukur yang harus kau syukuri


Kau harus menyadari

Buka buka apa yang terjadi

Kau telah menyakiti

Orang yang harus kamu hormati

Kau anggap rendah tak bernyali


Sesungguh ARB memiliki wali

Yaitu Ibunya sendiri

insyaAllah Dzikirnya pada makom tertinggi

Di kawal karena ilmu sejati

Lambaran Iman hanya Allah sebagai pelindung diri


Sampai di sini kau bisa mawas diri

Ingat nasihat Gus Dur ulama sejati

Bahwa kau bukan pemimpin taat konstitusi

Tetapi pemuja politik panglima tertinggi

Itu tanda tersesat dengan pikirannya sendiri


Makar manusia itu nisbi

Makar Tuhan itu hakiki

Jangan sombong dan tinggi hati

Kerusakan  Indonesia saat ini

Itu ulahmu juga bersama oligarki

Tobat dan Tobat di usia sebentar lagi


20/8/2024

Penulis blog