DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Istana Merdeka dan Istana Negara di Jakarta serta Istana Bogor merupakan tempat yang dulunya dihuni oleh Gubernur Jenderan Belanda.
Jokowi pun selalu terbayang serta mencium bau-bau kolonial saat bekerja di Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor.
"Jadi kalau istana kita yang ada di Jakarta yang ada di Bogor, itu adalah Istana bekas kolonial yang dulunya dihuni (gubernur jenderal)," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (13/8/2024).
"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa itu sekali lagi, Belanda. Bekas gubernur jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun. Baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi," sambungnya.
Untuk itu, Jokowi membangun IKN yang didalamnya terdapat Istana Kepresidenan. Dia ingin Indonesia memiliki ibu kota yang desainnya sesuai dengan keinginannya.
"Sekali lagi, kita ingin menunjukkan bahwa kita punya kemampuan untuk juga membangun ibu kota sesuai dengan keinginan kita, desain kita," ujarnya.
Jokowi menyadari pembangunan IKN masih membutuhkan waktu yang panjang. Saat ini, kata dia, pembangunan IKN masih berjalan 20 persen dan butuh 15 tahun lagi agar proyek tersebut betul-betul rampung.
"Ini (IKN) dimulai baru tahun 2021-2022, akan selesai kira-kira 10-15 tahun yang akan datang. Jadi masih panjang. Jadi kalau bapak/Ibu gubernur, bupati dan walikota tadi melihat, ini baru awal. Ini belum selesai, jangan keliru. Ini belum selesai. Mungkin baru 20-an persen," jelas Jokowi.
Prabowo Komitmen Lanjutkan IKN
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto menegaskan komitmennya melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dia berjanji mempercepat proses pembangunan IKN, terutama untuk kawasan pusat pemerintahan.
"Saya bertekad juga untuk tegaskan di sini bahwa kita akan lanjutkan. Kalau bisa kita percepat," kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di IKN, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (12/8/2024).
Dia meyakinkan Otorita IKN bahwa pemerintah telah menyiapkan ruang anggaran yang besar untuk membangun IKN. Untuk itu, Prabowo optimistis proyek pembangunan IKN dapat rampung.
"Dan untuk ini juga, saya ingin meyakinkan Otorita bahwa ruang anggaran yang kita siapkan cukup besar, dan kita bisa saya kira selesaikan beberapa hal yang penting dalam IKN ini," jelasnya.
Menurut dia, prioritas utama adalah pembangunan gedung-gedung pemerintahan. Mulai dari, Gedung MPR/DPR, perumahan anggota, serta ruang kantor untuk yudikatif, termasuk Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kalau itu sudah selesai, sebetulnya secara substansi ibu kota pemerintah sudah bisa beroperasi di sini. Jadi kita tidak perlu tunggu yang lain-lain. Saya kira yang lain-lain itu akan menyusul," tutur Prabowo.
Pentingnya Kesiapan Hadapi Potensi Bencana
Selain itu, Prabowo menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi potensi bencana, terutama kebakaran hutan, mengingat konsep IKN sebagai forest city.
Ia menekankan perlunya teknologi canggih untuk pemantauan dan penambahan tim pemadam kebakaran.
"Tidak boleh ada sedikit pun peluang untuk mengancam Ibu Kota Negara," tegas Menteri Pertahanan RI itu.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diterimanya dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para menteri dalam menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang akan datang.
Prabowo meyakini apabila pusat pemerintahan di IKN rampung, akan ada lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di ibu kota baru ini.
"Saya optimis selesainya pusat pemerintahan dengan investasi yang lain akan mengundang investor lebih besar lagi," pungkas Prabowo.
Sumber: Liputan6