DAERAH TRENDING

VIRAL Anak Kapolda NTT 'Lulus' Catar Akpol Meski Disebut Gagal Psikotes

DEMOCRAZY.ID
Juli 09, 2024
0 Komentar
Beranda
DAERAH
TRENDING
VIRAL Anak Kapolda NTT 'Lulus' Catar Akpol Meski Disebut Gagal Psikotes

VIRAL Anak Kapolda NTT 'Lulus' Catar Akpol Meski Disebut Gagal Psikotes


DEMOCRAZY.ID - Timothy Abishai Silitonga, salah satu calon taruna (catar) Akademi Kepolisian (Akpol) Panitia Daerah (Panda) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial (medsos). 


Anak Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga itu tetap lulus catar Akpol meski disebut-sebut gagal psikotes.


Dugaan itu muncul setelah percakapan pesan WhatsApp antara orang tua yang anaknya tidak lulus seleksi Akpol dari Panda NTT tersebar di Facebook. Padahal nilai psikotes anaknya melebihi anak Kapolda NTT.


"Anak saya nilai Matematika 100, Bahasa Inggris 100 dan psikotes 70. Sedangkan nilai psikotes anak Kapolda 64," demikian bunyi percakapan tersebut dilihat detikBali, Selasa (9/7/2024).


Percakapan WhatsApp itu diunggah pada Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 18.47 Wita oleh akun Facebook Yoyarib KannutuanMau. Yoyarib membenarkan adanya percakapan dengan orang tua yang anaknya tidak lulus seleksi Akpol.


"Ya. Karena saya hanya komunikasi via chat saja dengan ibu yang anaknya gagal," kata Yoyarib singkat.


Kabid Humas Polda NTT, Kombes Ariasandy, mengatakan Timothy bisa mendaftar di NTT karena sudah berdomisili di Kota Kupang selama tujuh bulan. Secara aturan, Timothy sudah bisa mendaftar.


"Sesuai aturannya boleh mendaftar untuk anak anggota TNI, Polri, dan PNS yang berdomisili sekurang-kurangnya enam bulan di suatu daerah," kata Ariasandy di kantornya.


Ariasandy menjelaskan polemik nilai Timothy itu berbeda. Sebab, Timothy merupakan calon taruna yang masuk dalam kuota Mabes Polri, bukan kuota reguler dari Polda NTT. Sehingga tidak bisa dibandingkan dengan peserta yang masuk dalam kuota reguler.


"Dari lima orang yang masuk kuota Mabes Polri, ada satu orang yang merupakan anak asli dan lahir besar di Manggarai Barat atas nama Lucky Nuralamsyah masuk kuota itu dan harus disyukuri," jelas Ariasandy.


Kemudian, Ariasandy melanjutkan, untuk enam orang yang masuk kuota reguler, empat di antaranya yaitu Bintang Lijaya, Mario Christian Bernalo Tafuy, Raynold Arauna Hutabalian, dan Yudhiana Nasywa Olivia merupakan anak asli NTT.


"Jadi, ada empat anak asli NTT yang lulus yaitu dua orang Suku Timor, dua orang pendatang tapi lahir besar di sini dan dua orang lagi itu dia ikut bapaknya yang dinas di sini juga," bebernya.


Ariasandy menambahkan dalam proses seleksinya diawasi ketat oleh sembilan panitia eksternal yang terdiri dari bidang kesehatan, psikologi, dan akademisi. Sehingga tidak bisa mengintervensi nilai yang sudah diperoleh masing-masing peserta.


"Mereka yang akan memverifikasi apakah seleksi ini benar sesuai item tes atau tidak," tandasnya.


Sebelumnya, sebanyak 11 orang catar di Polda NTT dinyatakan lulus seleksi Akpol 2024. 


Di antara mereka, hanya empat orang merupakan warga asli NTT. Polda NTT membantah isu dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam perekrutan calon taruna Akpol.


Adapun 11 calon taruna Polda NTT tersebut antara lain, Yudhina Nasywa Olivia (perempuan, Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abishai Silitonga, Mochammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Kana Silalahi, dan Lucky Nuralamsyah.


"Empat orang itu lahir dan besar di sini. Sedangkan lima orangnya merupakan pendatang tapi menetap di NTT karena orang tuanya bekerja di sini juga," ujar Ariasandy saat diwawancarai detikBali di kantornya, Senin (8/7/2024).



Sumber: Detik

Penulis blog