EKBIS POLITIK

Kemarin Salahkan Cuaca-Iklim, Kini Jokowi Salahkan Pupuk Usai Ramai Produksi Pangan RI Anjlok

DEMOCRAZY.ID
Februari 29, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
POLITIK
Kemarin Salahkan Cuaca-Iklim, Kini Jokowi Salahkan Pupuk Usai Ramai Produksi Pangan RI Anjlok

Kemarin Salahkan Cuaca-Iklim, Kini Jokowi Salahkan Pupuk Usai Ramai Produksi Pangan RI Anjlok


DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyalahkan pasokan pupuk yang kurang hingga menyebabkan produksi pangan nasional anjlok dalam beberapa bulan terakhir.


Diketahui saat ini harga sejumlah pangan di Indonesia mengalami kenaikan imbas stok yang sedikit.


"Kalau pupuk meningkat produksinya tentu saja yang kita salurkan ke petani akan makin pasti berapa ton yang dikirim ke petani, kemudian kepastian timing kepan petani gunakan pupuk bisa diatur oleh kementerian, sehingga musim tanam tidak mundur gara-gara pupuk, produksi tidak turun gara-gara pupuk," kata Jokowi saat meresmikan pabrik bahan baku untuk pembuatan pupuk milik BUMN PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur yang dilihat secara virtual pada Kamis (29/2/2024).


Untuk itu kata dia kebutuhan pupuk nasional harus bisa dipenuhi secara mandiri dari dalam negeri tak tak mengandalkan impor.


Pasalnya, bila negara eksportir bahan baku pupuk mendapat masalah, Indonesia bisa kena getahnya.


Dia mencontohkan apa yang terjadi di Ukraina, saat negara tersebut memasuki masa perang melawan Rusia, impor bahan baku pupuk jadi mandek. Alhasil produksi pupuk jadi sulit, stoknya terbatas di petani dan hartanya juga jadi mahal.


"Kalau negara yang di mana kita impor ada problem, di sini juga ada masalah. Seperti perang di Ukraina itu bermasalah bagi semua negara, utamanya untuk produksi pupuk," papar Jokowi.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini produksi beras nasional mengalami penurunan yang cukup parah, angkanya anjlok hingga 1 juta ton pada kuartal I 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Airlangga menuturkan bahwa penurunan produksi beras ini akibat dampak El Nino.


"Produksi (beras) kita itu relatif lebih rendah 1 juta (ton) dibanding kuartal I tahun lalu," ungkap Airlangga di Istrana Negara, Jakarta pada Senin (26/2/2024).


Untuk menutupi kebutuhan yang kurang, pemerintah juga membuka kran impor beras untuk mengamankan stok menjelang bulan puasa dan lebaran yang tinggal menghitung hari saja.


Selain itu pemerintah juga akan menggelontorkan subsidi pupuk tambahan dengan anggaran mencapai Rp14 triliun dan memberikan diskon hingga 50% untuk pupuk non-subsidi.


"Kemudian tadi saya usulkan dan bapak Presiden menyetujui bahwa nanti pupuk non subsidi itu akan diberikan diskon, kira-kira 40% sehingga kebutuhan pupuk bisa disediakan secara masif," katanya.


Selain itu pemerintah juga berencana untuk memperbaiki alur pemberian pupuk bersubsidi hanya dengan KTP.


"Jadi boleh dengan KTP, kartu tani, kemudian juga kalau subsidinya sudah bisa turun permintaan petani bisa dipenuhi di awal, jadi berapapun dia minta bisa kita penuhi. Sehingga kita selain menjaga harga kita juga harus menjaga produksi di semester 2 nanti," pungkasnya.


Harga Beras Meroket, Jokowi Kemarin Salahkan Kelangkaan di Pasar Global Sekarang Salahkan Iklim-Cuaca, Besok Salahkan Apa?


Harga Beras Meroket, Jokowi Kemarin Salahkan Kelangkaan di Pasar Global Sekarang Salahkan Iklim-Cuaca, Besok Salahkan Apa?


DEMOCRAZY.ID - Saat menyerahkan bantuan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/1/2024).


Presiden RI Joko Widodo Setelah menyalahkan kelangkaan beras di pasar globla sekarang menyalahkan perubahan iklim dan cuaca menyebabkan terjadinya gagal panen sehingga menjadi penyebab harga beras di seluruh dunia, termasuk Indonesia mengalami kenaikan.


“Harga beras di seluruh negara, di dunia itu sekarang naik, tidak hanya di Indonesia saja, di semua negara harganya naik. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, perubahan cuaca sehingga banyak yang gagal panen,” kata Presiden Jokowi


Presiden Jokowi menjelaskan konsumsi beras di Indonesia tidak mengalami perubahan, namun produksinya berkurang, sehingga terjadi kekurangan suplai yang berakibat pada kenaikan harga.


Berdasarkan situs resmi Badan Pangan Nasional yang diakses Senin, harga rata-rata beras premium secara nasional mencapai Rp 16.100 per kg.


Harga rata-rata beras di Jakarta bahkan mencapai Rp 16.500 per kg. Sementara itu, harga tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan yang mencapai Rp 23.800 per kg, sedangkan harga terendah di Aceh sebesar Rp 14.850 per kg.


Pemerintah menyalurkan bantuan beras untuk kepada 22 juta KPM, berdasarkan data yang dikelola oleh Kemenko PMK. 


Bantuan tersebut bertujuan meringankan beban KPM terhadap kenaikan harga beras ini.


“Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu semuanya karena tadi harganya naik,” kata Presiden.


Bantuan Pangan Beras telah terlaksana sejak awal tahun 2023 dalam 2 tahapan dan kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 2024.


Bantuan pangan beras di 2024 disalurkan mulai Januari sampai Juni. Presiden Jokowi menekankan bahwa bantuan akan diperpanjang jika APBN masih memungkinkan.


“Jadi ini Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni. Nanti setelah Juni kita liat APBN-nya mencukupi atau tidak. Kalau mencukupi kita lanjutkan,” kata Jokowi.


Sebelumnya dalam acara penyerahan bantuan beras cadangan pangan pemerintah di Bekasi, Jawa Barat Presiden Joko Widodo memaparkan dalih dibalik meroketnya harga beras di Pasar dalam negeri


Presiden Jokowi menjadikan kelangkaan beras yang imbasnya meroketnya harga beras dengan mengkambing hitamkan adanya krisis beras global menunjukkan pemerintah tak punya program mitigasi dalam menghadapi krisis beras Dunia.


SumberSuara

Penulis blog