POLITIK

Dosen UNJ: Tuntutan Utama Aksi Rawamangun Bergerak Adalah Pemakzulan Jokowi!

DEMOCRAZY.ID
Februari 29, 2024
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Dosen UNJ: Tuntutan Utama Aksi Rawamangun Bergerak Adalah Pemakzulan Jokowi!

Dosen UNJ: Tuntutan Utama Aksi Rawamangun Bergerak Adalah Pemakzulan Jokowi!


DEMOCRAZY.ID - Dosen sosiologi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubaedillah Badrun mengungkapkan tuntutan kegelisahan rakyat yang dinilainya sudah keterlaluan. Salah satunya adalah kenaikan harga beras hingga 10 persen.


Hal itu diutarakannya saat mengikuti Aksi Rawamangun bergerak yang dilaksanakan dengan long march di sekitaran Kampus UNJ.


"Kita menangkap bahwa masyarakat menginginkan harga beras itu turun karena itu membuat masyarakat menderita. Banyak peristiwa yang berdatangan cukup luas dengan naiknya harga beras dalam dua bulan naik sampai 10 persen. Ini kan serius," ujar Ubaed.


Pengamat politik asal UNJ itu juga menjelaskan selain tingginya harga barang pokok, tuntutan rakyat di tengah gelombang PHK dan tingginya biaya pendidikan, semakin menunjukkan masalah di Republik ini.


Dia memandang muara dari permasalahan tersebut justru datang dari pembuat kebijakan tertinggi, yakni Presiden Jokowi.


"Di saat yang sama korupsi merajalela, pelanggaran HAM, kebebasan sipil terus dicekam. pemilu mengabaikan etika dan moralitas. Merusak demokrasi dan common enemy-nya presiden Joko Widodo," ujar Ubaed.


Oleh sebab itu, Ubaed mengatakan tuntutan utama aksi Rawamangun bergerak tersebut adalah pemakzulan Jokowi.


"Ya saya kira kan kuncinya ada dua, Pertama meminta Joko Widodo mundur. Kalau tidak mau mundur, ya dimakzulkan. Itu mekanisme konstitusi kan," tegas Ubaed.


Demo Mahasiswa 'Rawamangun Melawan' Bongkar 5 Dosa Rezim Jokowi!


Demo Mahasiswa 'Rawamangun Melawan' Bongkar 5 Dosa Rezim Jokowi!


DEMOCRAZY.ID - Ratusan Mahasiswa dan sivitas akademika yang tergabung dari sejumlah kampus di Jabodetabek melakukan aksi long march, berjalan kaki mulai dari kampus Universitas Negeri Jakarta hingga ke Jalan Pemuda Rawamangun pada Rabu siang ini (28/2/2024).


Aksi long march turun ke jalan tersebut disebut sebagai Aksi Rawamangun Bergerak yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (Gemarak).


Aksi tersebut diawali dengan berkumpul di depan gedung parkir Kampus A UNJ Rawamangun mulai sekira pukul 14.28 WIB. 


Ratusan mahasiswa yang didominasi mengenakan almamater hijau tersebut pun berjalan bersama, tetapi ditemani oleh sejumlah dosen dan sivitas akademika UNJ di tengah jalan.


Mereka berjalan sembari membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan pesan dan kritik atas keresahan kondisi negara saat ini.


"Pemerintah kamu jahat," tulis salah satu spanduk yang dicoret menggunakan cat semprot.


"Bangkit melawan atau tunduk tertindas," tulis spanduk lainnya yang dibentangkan mahasiswa.


Namun dari sekian banyak spanduk yang dibentangkan, para mahasiswa tersebut menampilkan spanduk di barisan paling depan dengan kalimat yang lebih panjang. Mereka mengaku turun ke jalan sebagai upaya menuju kekuasaan rakyat.


"Kami ditempa bukan untuk merebut kuasa, tetapi bersama menuju rakyat kuasa," tulis spanduk tersebut.


Selain mahasiswa UNJ, terdapat sivitas akademika yang ikut turun ke jalan bersama. Selain UNJ, terdapat sejumlah kampus lainnya, seperti Universitas Jayabaya dan lainnya, tetapi massa mayoritas datang dari kampus UNJ.


Selain mengenakan almamater, massa pun juga memakai semacam bandana berwarna hitam di setiap kepala-kepala setiap orang yang hadir. 


Orasi maupun puisi protes terus dikumandangkan hingga titik pemberhentian terakhir di depan pintu kampus utama UNJ yang berada di Jalan Pemuda.


Massa aksi membakar ban yang membuat kepulan asap hitam membumbung tinggi ke udara.


Aksi ini menyuarakan dosa politik Presiden Joko Widodo.


Massa mahasiswa ini membentangkan poster berisi lima dosa politik Jokowi. Satu di antaranya, yaitu sikap Jokowi mendukung capres penculik aktivis 98 dan pelanggar HAM.


Empat dosa politik lainnya, yakni membangun politik dinasti, menghidupkan neo orde baru, pelemahan pemberantasan korupsi, dan abai kesejahteraan rakyat.


"Bakar ban ini adalah simbol perlawanan bahwa aksi perlawanan rakyat akan terus membara!” kata seorang Dosen UNJ, Ubedilah Badrun dari atas mobil komando.


Aksi ini bertajuk Rawamangun Memanggil, Rawamangun Melawan, Rawamangun Bergerak. 


Aksi ini sebagai bentuk protes atas praktik bernegara yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi belakangan ini.


Adapun dalam aksi kali ini para sivitas akademika juga menuntut tiga hal, yakni menuntut turunnya harga beras, menuntut penurunan harga sembako, dan menolak kenaikan tarif BBM, listrik, dan tol.



SumberSuara

Penulis blog