DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung turut buka suara akibat penurunan videotron dukungan Anies Baswedan yang dipersembahkan para Kpopers, Rabu, 17 Januari 2024.
Melalui akun Youtube Rocky Gerung Official, ia menjelaskan ada penghalangan promosi videotron dukungan tersebut.
Menurutnya, tokoh di balik penurunan videotron tersebut tak lain Presiden Jokowi.
"Penghalangnya pasti Jokowi 'and the gang' karena semakin lama kita semakin melihat bagaimana upaya Jokowi untuk mengalalkan lolosnya Gibran," ucap Rocky Gerung.
Rocky menilai, tindakan Jokowi merupakan bagian dari strategi untuk memenangkan Gibran dalam Pilpres 2024 nanti.
Bahkan, kata Rocky, gerakan masif untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran diibaratkan arus sungai yang tak bisa dibendung.
"Saya kira itu yang disebut jangan halangi arus sungai, itu ngga bisa dibendung. Jadi, siap-siaplah untuk berenang bukan halangi arus sungai," katanya.
Rocky Gerung Ungkap Kecurangan Jokowi, Anak Muda Siap Perang!
Kritikan tajam dari pengamat politik Rocky Gerung terhadap peran Jokowi dalam menghambat kampanye Anies Baswedan pada Pilpres 2024 melalui kanal YouTube menyulut kontroversi.
Dalam wawancara eksklusif dengan Rocky Gerung Official, dia menyebut Jokowi sebagai penghalang bagi Anies dan menyoroti strategi politik yang dianggap merugikan Prabowo.
"Jangan halangi arus sungai, karena itu tidak bisa dibendung. Penghalangan itu pasti dari Gang Jokowi, karena kita lihat upaya Jokowi menghalalkan lolosnya Gibran berdampak buruk bagi Prabowo, terutama dihadapi oleh anak-anak muda kreatif."
Pengamat politik ini menyoroti bagaimana generasi muda mampu memanfaatkan teknologi dan kreativitas mereka untuk melawan kekuasaan.
Rocky Gerung menekankan bahwa politik saat ini dikuasai oleh kemampuan memanfaatkan teknologi, yang tidak dapat dihentikan oleh larangan.
Selain itu, dia mengamati respons kreatif anak-anak muda terhadap upaya Jokowi, termasuk mengolok-olok dengan cerdas.
"Politik harus dilawan dengan kecerdikan, bukan hanya dengan kursus partai. Anak-anak muda belajar bahwa politik dapat dihadapi dengan kecerdasan," ujar Rocky Gerung.
Belakangan, sebuah kampanye kreatif muncul di media sosial, menanggapi kritikan Rocky Gerung.
Anak-anak muda menggunakan videotron dengan narasi yang menarik, berkontrast dengan baliho-baliho konvensional di jalan-jalan.
Aksi ini menarik perhatian publik dan menunjukkan bahwa kreativitas dapat melawan kepentingan politik yang dianggap merugikan.
Meski kontroversial, kritikan Rocky Gerung membuka pelajaran bahwa politik tidak hanya soal kekuatan finansial, tetapi juga tentang kecerdikan dan kreativitas.
Generasi muda terus berupaya melawan manipulasi politik, menghadirkan perubahan dalam dinamika politik Indonesia.
Sumber: VIVA