DEMOCRAZY.ID - Nama Panji Gumilang masih menjadi sorotan publik usai sejumlah ajaran yang diduga menyimpang di Ponpes Al-Zaytun dan pernyataan kontroversialnya.
Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW 9.
Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.
Pernyataan kontroversial Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang, ragukan kebenaran Alquran hingga uang tebus dosa. (Tangkapan layar Youtube Al-Zaytun Official)
Tak hanya itu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun, tampak menggunakan gerakan tangan dan tidak menghadap kiblat.
Eks wali santri bicara soal doktrin Panji Gumilang
Leny Siregar seorang mantan wali santri mengungkapkan soal perbuatan hingga doktrin 'nyeleneh' yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang.
"Jadi ada doktrin Sami Nawa Atho'na, saya dengar saya patuh, yang disampaikan kepada orang tua santri yang sudah berhijrah," ujarnya di Program Fakta tvOne.
Leny Siregar menyebut bahwa komunitas Al-Zaytun adalah jemaah dari Panji Gumilang," sambung jelasnya.
Leny pun memastikan bahwa sebagian besar dari para orang tua santri yang tergabung dari komunitas Al-Zaytun adalah anggota NII KW 9, terutama pada tahun-tahun terakhir ini.
"Tapi itu saya pastikan bukan NII yang merupakan estafet zaman dulu itu Kartosuwiryo, Jadi ini memang sengaja untuk membuat rusak Akidah dan pemahaman umat Islam," tegas Leny pada saat wawancara di Program Fakta tvOne, Kamis (7/13/2023).
Ia pun mengungkapkan alasan mengapa berkata demikian yakni ketika mengetahui viral saat shaf salat idul fitri yang mencampurkan jemaah laki-laki dan perempuan.
"Saya nggak aneh heran, karena memang dari sejak dulu memang dia sudah memberikan pemahaman yang nyeleneh, yang nyeleneh dari mulai tidak mewajibkan salat, kemudian Imsak itu sampai jam 6 pagi," terangkan Leny.
Eks Wali Santri, Leni Siregar ungkap doktrin yang diajarkan oleh Panji Gumilang.
"Saya yang mengalami itu 21 tahun, di sana itu ada sempat fase seperti itu, sebelum itu akhirnya heboh pada 2011 dengan pengakuan pak Imam Supriyanto sebagai Menteri dari NII, asistennya Panji Gumilang," sambung jelasnya.
Leny selaku eks wali santri yang juga mantan Anggota NII menuturkan bahwa sejak heboh pada tahun 2011 sedikit demi sedikit aturan di Al-Zaytun berubah kembali ke aturan Islam yang seperti semula.
Seperti salat lagi dan waktu Imsak yang diberlakukan kembali normal.
"Kemudian tahun-tahun belakangan itu, dibolehkan nikah di luar dengan orang luar tapi disaksikan oleh Ulil Amri atau pemimpin-pemimpin dari jemaah Panji Gumilang," tutupnya. [Democrazy/TvOne]