DEMOCRAZY.ID - Sejumlah pemulung mengeluh mendapat perlakuan tidak manusiawi saat dibina oleh Dinas Sosial, mereka mengaku diperlakukan seperti binatang dan dicampur bersama Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Seorang pemulung kita sebut Aji menceritakan pengalamannya setelah mendapat pembinaan di Dinas Sosial, namun yang sangat disayangkan, ketika dia berada di sana, Aji tidak mendapat pembinaan sama sekali.
“Kata Dinas Sosial dibina, tapi di sana kita cuma makan-tidur-makan-tidur,” ujar Aji, dikutip dari Instagram lensagram.official, Senin, 31 Juli 2023.
Aji juga mengaku selama mendapat pembinaan tersebut, ia tidak diberi makanan yang layak. Selain itu, saat memberi makan, pihak Dinas Sosial memberinya dengan cara dilempar atau kasar.
“Makan aja pake piring yang kayak seng atau stainless, itu dilempar, udah kayak maling, padahal kan kita bukan maling, kaga nyolong,” kata Aji yang duduk ndeprok di trotoar jalan.
“Di dalam tuh udah kaya seperti binatang,” sambungnya.
Bukan cuma mendapat perlakuan kasar dan makan tak layak, selama di Dinas Sosial pemulung itu juga mengaku dirinya dicampur dalam satu tempat bersama ODGJ, di mana dalam tempat tersebut banyak dijumpai kotoran manusia.
“Jadi dicampur (ODGJ), ada yang berak di tempat, kencing di tempat, kasih makan juga di tempat itu,” kata Aji.
“Pokoknya kita yang waras malah stres (berada di sana),” celetuk pemulung lainnya yang ada di lokasi.
Terakhir, Aji mengungkap juga kerap mendapat perlakuan kasar saat dirinya dipaksa mandi.
“Kita nggak mau mandi dipukul, kadang disiram pake selang air,” kata dia.
Aji berharap, pemerintah mau memperhatikan nasib para pemulung agar dapat menjalani hidup lebih baik, dengan cara memberi para pemulung pekerjaan layak.
“Harapannya pemerintah supaya, orang-orang kecil seperti kami dikasih lowongan pekerjaan,” demikian Aji.
“Makanya jangan jadi orang kecil begini,” kata pemulung lain.
“Jangan hanya saat pemilu datang ke orang kecil, begitu udah jadi, udah lupa,” sambung pemulung lainnya.
[Democrazy/VIVA]