DEMOCRAZY.ID - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) kesal dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang berkelakar soal kualitas udara yang buruk.
Aktivis Walhi Jakarta Muhammad Aminullah menilai Heru tidak memiliki empati, padahal udara buruk itu mengancam kesehatan banyak warga.
"Kelakar tersebut menunjukkan Pemprov tidak memiliki empati terhadap masyarakat Jakarta yang tengah menghadapi ancaman kesehatan akibat polusi udara," kata pria yang akrab dipanggil Anca itu, Selasa (13/6).
Anca mengingatkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak dasar manusia yang harus dipenuhi pemerintah.
"Termasuk hak atas udara yang sehat," ucapnya.
Anca menyebut daripada berkelakar, Heru seharusnya mengambil kebijakan untuk menyelamatkan warganya.
Di Marunda saja, kata Anca, sampai saat ini sudah ratusan orang terdampak kesehatannya.
"ISPA, masalah mata, sampai penyakit kulit akibat polusi udara dari aktivitas industri dan bongkar muat batubara," ujarnya.
Anca menyebut respons pemerintah terkait polusi udara saat ini telah menunjukkan bahwa Pemprov tidak paham bagaimana cara mengatasi persoalan lingkungan.
Anca lantas mengungkap beberapa langakah Pemprov DKI yang tak tepat dalam menanggulangi krisis udara di Jakarta.
Seperti wacana penghapusan subsidi TransJakarta, penyesuaian tarif KRL, dan pengurangan anggaran jalur sepeda.
Padahal, menurutnya, semua itu berpengaruh pada masalah kualitas udara di Jakarta.
"Ini sudah menunjukkan bagaimana mereka benar-benar tidak paham cara mengatasi polusi udara. Di tambah saat ini di mana Pj gubernur merespon polusi udara dengan bercanda," katanya.
Ditambah lagi, kata Anca, solusi pemerintah yang mendorong penggunaan kendaraan listrik juga cukup ngawur. Anca menyebut listrik di Indonesia masih bergantung pada energi kotor batubara.
"Polusinya sama saja. Bahkan dengan kendaraan listrik, tambang nikel di daerah daerah Indonesia menjadi marak. Kami menilai kendaraan listrik hanyalah bentuk pemanfaatan permasalahan lingkungan untuk dijadikan keuntungan segelintir kelompok," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara soal kualitas udara Ibu Kota yang sempat berada di peringkat keempat dunia kota dengan kualitas udara terburuk dengan kategori tidak sehat.
Heru pun berkelakar akan meniup polusi udara yang diduga juga disebabkan dari praktik industri di kawasan kabupaten atau kota tetangga.
Hal itu ia sampaikan usai melakukan kunjungan di kawasan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Senin (12/6).
"Iya, saya tiup saja," seloroh Heru.
Setelah berkelakar, Heru melanjutkan sejumlah upaya yang dapat dilakukan masyarakat guna mengurangi kualitas udara DKI Jakarta yang memburuk adalah dengan mempercepat penggunaan motor dan mobil listrik. [Democrazy/CNN]