AGAMA HOT NEWS ISLAMI TRENDING

Gus Fuad Plered: Dites DNA, Habib Umar Alhafidz Bukan Keturunan Rasulullah!

Media Democrazy
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
HOT NEWS
ISLAMI
TRENDING
Gus Fuad Plered: Dites DNA, Habib Umar Alhafidz Bukan Keturunan Rasulullah!


DEMOCRAZY.ID - Fuad Plered menuding ulama asal Yaman yang sangat dihormati kalangan ahlussunnah waljamaah Habib Umar Alhafidz bukan keturunan Rasulullah.


“Saya dengar-dengar Habib Umar Alhafidz oleh Raja Yordania dites DNA dan tidak lulus, DNA-nya Yahudi,” kata Fuad Plered dalam pernyataan yang beredar di YouTube.


Fuad Plered mengatakan, berdasarkan ahli DNA internasional Ba’alawi itu keturunan Yahudi. 


“Pembicaraan di kalangan ahli DNA internasional itu sejak tahun sekitar 2010 atau 2012 ya di situs-situs DNA internasional bahwa Ba’alawi memang diakui sebagai pembawa DNA Jews dan diakui Yahudi sendiri,” jelasnya.


Kata Fuad Plered, orang yang mengakui keturunan dari Yaman maupun arab tidak merasa lebih tinggi dari warga Indonesia. 


“Bagi saya itu mau keturunan Yahudi mau keturunan Abu Jahal, Abu Lahab nggak masalah asalkan kita bersama-sama menjadi Indonesia tidak merasa lebih tinggi dari yang lain,” paparnya.


Faud Plered mengakui nasabnya sampai ke Al Hasanai dari jalur ibu dan Al Husaini dari bapak. 


“Kalau soal pamer nasab buku nasab saya itu dari Ibu saya itu sampai ke Al Hasani. Dari bapak saya sampai Al Husaiani. 


Tapi kan nggak begitu caranya kita sudah menjadi Indonesia ya sudah Indonesia saja,” tegas Fuad Plered.


Kata Fuad Plered, keturunan Rasulullah yang asli tidak mau mengaku, diistimewakan serta dihormati. 


“Biasanya kalau keturunan Rasulullah benar tidak ngaku-ngaku, tidak minta diistimewakan dan tidak minta diakui dan tidak minta dihormati problemnya di situ. Ini ini menyangkut kebangsaan,” tegasnya.



PBNU Minta Setop Bahas Nasab Ba’alawi, Gus Fuad Plered: Saya Taat, Kecewa Pasti



Pengasuh Ponpes Raudlatul Fatihah Pleret Bantul DIY, Gus Fuad Plered mengatakan  bahwa Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf meminta untuk menghentikan pembahasan nasab Ba’alawi.


Seperti diketahui sosok Ba;alawi adalah silsilah dari Habib Bahar bin Smith, dan habib lain yang diklaim Rabithah Alawiyah sebagai dzurriyat Rasul.


Gus Fuad Plered mengatakan, banyak pertimbangan sebagai PBNU yang meminta agar tidak membahas nasab dari Baalawi. Meski, dirinya sudah sudah membuat konten kecewa.


“Saya mentaati. Kecewa ya pasti. Nu melindungi Ba’alawi, melindungi anak cucu Baalawi dari marabahaya,” kata Gus Fuad di kanal YouTubenya.


Menurutnya, jika pembahasan dilanjutkan akan mendelegelatimasi mereka yang sudah koar-koar dzurriyat Rasul. Ada kemungkinan terjadi kerusuhan massal.


“Minta disudahi saja pembicaraan nasab. Kiai Yahya tahu persis, kalau dilanjutkan komunitas Baalawi tidak bisa membuktikan mereka Dzurriyat Rasul,” ucapnya.


“Dan berdasarkan data fakta bersejarah, KH Imauddin Banten dan KH Nur Ihya,  bisa membantah. Ya sudahlah, sekarang dipercaya saja, karena ada barokahnya,” terangnya.


Dikatakan, NU sudah melindungi dua kali melindungi dari kehancuran dan fitnah, meski oknum Baalawi yang terus menerus menyerang personil-personil NU, terus menerus berusaha menggerogoti marwah kiai NU dan organisasi NU.


“Orang yang ma merusak menghancurkan pun, masih dilindungi,” ucapnya.


Di sisi lain, andaikata anggota Baalawi tidak mau memperbaiki diri, mau rasis, membuat kasta macam-macam, pada akhirnya NU akan membiarkan.


“Saya kira NU tidak akan melindungi. Begitulah hebatnya NU,” bebernya.


Dikatakan, ini merupakan perlindungan kedua. Dia meminta kader NU untuk mentaati ketua umum PBNU, meski ini ada gejolak-gejola yang kecewa. Perlindungan kedua ini tidak sekuat perlindungan pertama.


“Kalau tidak berubah, hampir mustahil PBNU melakukan perlindungan ketiga kali,” ujarnya.


Dijelaskan Gus Fuad, sebelumnya Pendiri NU KH Hadratussyeikh Hasyim Asyari dan KH Wahab Hasbulloh meminta kepada Bung Karno agar menetapkan komunitas Arab, temasuk Ba’alawi sebagai pribumi.


Dulunya ada permasalahan, warga Arab akan dijadikan warga Indonesia nonpribumi. Kenapa begitu, terkait sejarah bahwa kedatangan orang-orang Yaman dalam rangka menjadi pagawai Belanda, seperti Habib Usman bin Yahya mufti Betawi


“Diangkat Belanda, mengacaukan perjuangan umat Islam dalam tanda petik,” ucapnya. [Democrazy/SuaraNasional]

Penulis blog