HOT NEWS POLITIK TRENDING

Dibela Megawati, Jokowi Klaim Kemiskinan Ekstrim Indonesia Tuntas di 2024!

Democrazy Media
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Dibela Megawati, Jokowi Klaim Kemiskinan Ekstrim Indonesia Tuntas di 2024!


DEMOCRAZY.ID - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, kembali menggelar rapat kerja nasional (rakernas). 


Agenda ini dihadiri sejumlah elit politik partai tersebut, seperti Megawati, Jokowi, Puan, Hasto hingga Ganjar Pranowo.


Adapun dalam rakernas itu, PDIP mengusung tema fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.


Nah, terkait hal tersebut, Presiden Jokowi juga sempat disinggung soal angka kemiskinan ekstrim.


Menanggapi pertanyaan itu, Presiden Jokowi mengklaim, bahwa persoalan ini akan tuntas di tahun 2024.


"Berkaitan dengan kemiskinan ekstrim, ini sebenarnya sudah dibicarakan agar di 2024 itu sudah diposisi nol. Kita kan kerja keras dan mati-matian, tapi kan kita terkenadala Covid. Tapi saya yakin di 2024 akan turun drastis," katanya pada awak media, Selasa 6 Juni 2023.


Sebab, kata Presiden Jokowi, nama dan alamat (warga miskin) semua telah terdata.


"Artinya kalau kita mau fokus ke sana, dan kita tahu anggaran bansos (bantuan sosial) di negara kita ini besar sekali, di atasnya hanya infrastruktur, di bawahnya bansos. Artinya sangat mudah untuk menyelesaikan," jelasnya.


Menurut dia, ini perlu kerjasama semua pihak, konsolidasi antar kementerian terkait.


"Bukan barang yang sulit, tapi perlu konsolidasi dan perlu waktu," tuturnya.


Sementara itu, Ketua Umum PDIP, Megawati mengatakan, bahwa dirinya dan Presiden Jokowi acap kali satu tujuan di dalam membangun bangsa dan negara ini.


"Nah memang tagline (fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara) harus ya. Tidak perlu dipertanyakan lagi, karena ada di Undang-Undang Dasar, bahwa fakir miskin diurus negara," tuturnya.


Menurut Megawati, itu bisa tercapai kalau semua lapisan sepakat untuk melakukan kerja keras demi kemajuan bangsa dengan mengamalkan persatuan.


"Karena para pendiri bangsa kita itu memasukan kalimat-kalimat menurut saya sangat matang, karena beliau pendiri bangsa ini berfikir mati-matian. Lalu dengan demikian memang yang diperlukan persatuan," katanya.


"Persatuan bukan hanya fisik saja, tapi juga jiwa. Kalau kita maju saya yakin rakyat mendukung. Kata-kata itu sangat benar dan mudah dilakukan, karena negara kita kaya sekali, tapi potensi yang ada belum sepenuhnya secara maksimal diangkat dan dijalankan," sambungnya.


Mega lantas menilai, selama ini Jokowi telah berjuang dengan sangat berat.


"Kalau kita lihat kerja Pak Jokowi satu sampai Pak Jokowi dua itukan kelihatan sekali, jadi kalau ada orang tutup mata, ya orang itu kurang bijaksana."


Lebih lanjut mantan Presiden ke-5 RI itu juga mengatakan, bahwa membangun dari sisi ekonomi tidak bisa dengan tangan kosong, dan itu harus dibahas dalam tata pemerintahan yang anggarannya cukup atau tidak.


"Pak Jokowi sudah mengatakan, kita perlu tahun ini sampai tahun 2034. Jadi 13 tahun yang dikatakan oleh beliau adalah sebuah bonus demografi ya. Itu artinya, dari sisi manusia Indonesia yang dapat memberikan bonus," jelasnya.


Mega juga yakin, kalau semua dapat lapangan kerja maka hal itu bisa menaikan produksi dan menjadikan Indonesia maju dari banyak hal.


"Kita negara berkembang, dapat lompat menuju negara maju. Jadi maukah kita bersama-sama menanggung beban itu bukan sebagai beban, tapi sebagai perjuangan masuk ke era itu," sambungnya lagi.


Megawati mengatakan, 13 tahun untuk Indonesia menjadi negara maju bukanlah waktu yang lama. Maka hal itu perlu disiapkan dengan sangat matang.


"13 tahun bukan waktu yang panjang, itu pendek. Kalau kita hanya berani berkata nggak berani bekerja ya itu untuk kalian juga. Jadi harus seluruh bangsa dan semua bangsa Indonesia yang ada di mana-mana," katanya. [Democrazy/Haluan]

Penulis blog