DEMOCRAZY.ID - Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang kembali melontarkan pernyataan kontroversi saat menyampaikan ceramah di depan santri-santrinya.
Melalui video yang dibagikan akun TikTok @herypatoeng pada Senin kemarin, pria 76 tahun itu meragukan kebenaran Alquran sebagai kalamullah atau perkataan Allah SWT.
Menurut dia, kitab suci umat Muslim ini bukan ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah, melainkan karangan Nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dikutip Selasa, 13 Juni 2023.
Adapun Panji mengatakan, dirinya memiliki landasan soal pernyataan tersebut. Menurutnya hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.
“Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan ‘Dzalikal kitabu la’ itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi,” ungkapnya
Panji menyebut, jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.
“Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. ‘Prewek’ nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya,” sambung Panji sambil tertawa
Kemudian, Panji juga menyinggung soal perjanjian lama dan perjanjian baru. Panji Gumilang meyakini bahwa masyarakat Indonesia saat ini dipastikan tidak memahami hal itu.
"Saya yakin saudara-saudara ini perjanjian lama pun belum tahu bukunya seperti apa ini. Mengapa? Karena sudah menganggap yang paling benar itu satu saja," kata dia
Panji Gumilang menegaskan, menurutnya hal yang dianggap paling benar itu terdiri dari kumpulan daripada perjanjian lama dan perjanjian baru.
"Mungkin di satu tidak menceritakan detail, dan yang lama terdapat cerita detail. Bacalah itu," ujarnya.
Panji lantas menerangkan, bahwa pada saat pertama kali Ponpes Al Zaytun Indramayu didirikan, dirinya sudah menyarankan kepada seluruh santri membaca perjanjian lama dan baru.
"Saya sejak tahun pesantren ini berdiri, sudah menganjurkan baca buku perjanjian lama dan perjanjian baru," pungkasnya.
@herypatoeng #panjigumilang #nabiadam #alquran #raguragu ♬ suara asli - Heri Yanta
Panji Gumilang Gelar Natalan di Masjid Al Zaytun Indramayu, Rela Mati Jika Konflik
Seolah tak ada habisnya, Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu kembali menuai kontroversi di media sosial.
Beberapa waktu lalu sempat heboh para santri boleh berzina karena dosanya bisa dibayar dengan sejumlah uang dan khutbah Jumat mengutip ayat Alkitab milik Nasrani.
Terkini, pimpinan Ponpes Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang mengatakan bahwa dirinya sempat menggelar hari raya Natal di Masjid Al Zaytun Indramayu. Kabar tersebut diungkap Panji Gumilang saat menggelar khutbah diduga di Masjid Rahmatan lil Alamin, Indramayu.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @pim_plan@, memperlihatkan bagaimana pimpinan Ponpes Al Zaytun itu dengan tegas dirinya mengizinkan untuk umat Nasrani menggelar Natal di Ma’had Al Zaytun Indramayu.
“Tahun berapa yang ada kawan-kawan kita dari Nasrani minta perlindungan kemudian minta mengadakan Natalan di sini (Ponpes Al Zaytun). Kurang lebih tahun 2010 karena di Jakarta sedang rawan,” ungkap Panji Gumilang dalam khutbahnya dilansir pada Selasa, 13 Juni 2023.
Bukan hanya mengizinkan menggelar Natalan di kawasan Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang juga mengizinkan untuk merayakan hari raya umat Nasrani itu di dalam masjid Rahmatan lil Alamin.
“Datanglah kawan kita (umat Nasrani) ‘bisakah kami mengadakan Natalan di Al Zaytun?’. Oh boleh-boleh, mau pakai masjid? Oh ndak karena jam 11 kami harus udah keluar. Ini bisa yang agak lama. Oh ada tempat,” ungkapnya menirukan permintaan dari umat Nasrani tersebut.
Setelah itu, Panji Gumilang mengaku bahwa pihaknya langsung mendatangi polres setempat untuk meminta izin menggelar Natalan.
Pada awalnya, polisi melarang hal tersebut, karena Jakarta pada saat itu sedang tidak kondusif sehingga bisa memunculkan konflik.
“‘Syekh jangan Syekh, rawan ini. Jakarta begini-begitu’. Bukan Syekh yang melarang. Ah sudah taruhannya Panji Gumilang. Ada jarum jatuh saja yang sifatnya negatif, tanggap Panji Gumilang. Kalo perlu, polisi ikut di sini. Akhirnya terjadi dan berjalan lancar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Panji Gumilang mengatakan bahwa saat perayaan Natal di Al Zaytun, dirinya ikut bernyanyi bersama umat Nasrani tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya ikut bernyanyi bukan berarti pindah agama Kristen.
“Saya nyanyi tidak harus menjadi Nasrani. Bisa menyanyi Nasrani tapi tidak perlu menjadi Nasrani. Anda Natalan di Ma’had Al Zaytun, tidak harus jadi Islam. Inilah hidup bersama namanya, sekalipun banyak yang menentang,” pungkas Panji Gumilang.
@herypatoeng #panjigumilang #alzaytun #natal #nasrani ♬ suara asli - Heri Yanta
[Democrazy/VIVA]