HOT NEWS POLITIK TRENDING

Seloroh Anies: Kalau di Survei Nomor 3, Buat Apa Dijegal?

Media Democrazy
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Seloroh Anies: Kalau di Survei Nomor 3, Buat Apa Dijegal?


DEMOCRAZY.ID - Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengomentari hasil survei capres dari sejumlah lembaga yang tak satu pun memenangkan dirinya. 


"Dan survei-survei patut kita jadikan referensi tapi jangan itu menjadi demotivasi, jangan itu menjadi yang membuat kita khawatir," kata Anies saat berpidato di acara Milad ke-21 PKS di Graha Wanabhakti Yasa, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (18/5).


"Kami dulu ketika pilkada di Jakarta tidak ada satu pun survei yang pernah memenangkan kita, enggak ada. Bahkan Litbang sebuah koran sangat terkenal itu menempatkan kita jauh sekali di bawah, kalahnya berlebihan sampai di ujung pun kita masih kalah," tegasnya.


Anies kemudian mempertanyakan, apakah survei ini dibuat berdasarkan aspirasi warga, atau aspirasi lembaga survei. 


Dia juga menjawab soal kabar dirinya dijegal dalam Pilpres 2024.


"Bahkan ada yang tanya kemarin di sebuah wawancara 'Pak Anies ini banyak jegal-jegal bagaimana komentarnya'? Saya komentari gini, mungkin yang jegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya tidak seperti itu. Lho iya karena kalau di survei nomor 3 buat apa dijegal. Kan nomor 3," ujar dia.


Jika survei menempatkan dirinya di nomor 3 tetapi tetap dijegal, Anies mengatakan mungkin lembaga tersebut punya survei sesungguhnya yang tidak diberitahukan ke publik.


"Ini logika sederhana saja," ujarnya.


"Jadi kalau sekarang NasDem, Demokrat, PKS di survei kelihatannya angkanya rendah, tapi tekanannya kuat terus, sesungguhnya ada survei lainnya yang lebih tinggi," pungkasnya.


Anies: Di Jatim, Jateng, dan Yogya, Potensi Kita Menang Amat Besar


Anies Baswedan optimis dapat menang di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jatijaya). 


Hal tersebut disampaikan oleh bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu saat berpidato di acara Milad ke-21 PKS di Graha Wanabhakti Yasa, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Kamis (18/5).


"Ramadhan kemarin saya dapat kesempatan untuk berkeliling di wilayah Jatijaya ini, berkeliling saya menjalani tirakat. Mendengar. Bukan berbicara, mendengar," kata Anies dalam pidatonya.


"Bertemu dengan petani bertemu dengan peternak bertemu dengan penjaga warung bertemu dengan yang punya toko baju, bertemu dengan macam-macam dari mulai ketemu para alim ulama sampai tokoh-tokoh kebudayaan semua," sambungnya.


Anies mengatakan dia keliling sejumlah daerah tidak dalam rangka kegiatan kampanye. 


Selama 14 hari dia mengunjungi 26 kabupaten/kota. Total ada 120 pertemuan dengan berbagai tokoh masyarakat. 


Hasilnya, dia menemukan potensi kemenangan pada Pilpres 2024 di tiga provinsi ini sangat besar.


"Yang saya temukan salam percakapan itu kami menemukan bahwa di Jatijaya ini potensi untuk kita menang amat besar, jauh lebih besar dari yang diprediksi banyak orang." - Anies Baswedan


Anies mengatakan, banyak orang yang menggambarkan tiga provinsi ini sebagai wilayah yang tandus suara untuk dirinya. Namun menurut Anies hal itu tak tepat, ketiga provinsi ini dinilai ladang yang subur.


"Siap untuk ditanami semangat bagi kemenangan," jelasnya.


"Disebut tandus bila kita menanamkan ide susah menyebarnya, itu tandus. Dan banyak yang menggambarkan tandus-tandus. Jangan kita merasa persepsi yang diciptakan adalah kenyataan di lapangan adanya, belum tentu," katanya.


Anies telah banyak berbicara dengan para anggota legislatif. Dari mereka itulah, Anies semakin optimis bahwa tiga provinsi tersebut potensial untuk mendulang suara.


"Tinggal kita harus siap mengerjakannya dengan cara yang benar cara yang baik Insyaallah ide gagasan kita bisa tumbuh berkembang di tempat ini," jelas Anies. [Democrazy/kumparan]

Penulis blog