HOT NEWS POLITIK TRENDING

Luhut Kembali Puji 8 Tahun Pemerintahan Jokowi: Ekonomi Desa Berputar, Tak Ada Keributan!

Democrazy News Indonesia
Maret 13, 2024
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
POLITIK
TRENDING
Luhut Kembali Puji 8 Tahun Pemerintahan Jokowi: Ekonomi Desa Berputar, Tak Ada Keributan!


DEMOCRAZY.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyanjung kinerja Presiden Jokowi dalam 8 tahun kepemimpinannya. 


Kinerja yang disorotnya adalah dana desa di era Jokowi yang sangat masif dan berdampak pada pergerakan ekonomi desa.


"Dana desa itu kita berikan ke 74 ribu desa lebih oleh Presiden Jokowi, itu buat desa-desa kita sibuk dengan ekonominya sendiri, yang rata-rata hampir Rp 1 miliar itu," kata Luhut di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (30/5).


Perputaran ekonomi yang terjadi itu, kata Luhut, membawa situasi yang kondusif di desa, tak seperti di perkotaan yang sering memanas karena isu politik.


"Itu kalau dilihat sepanjang 8 tahun ini, tidak ada kegiatan di desa ribut. Yang ribut di kota, sebagian kecil karena kepentingan-kepentingan politik," kata Luhut.


Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi


Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan pembangunan infrastuktur era Jokowi sangat terlihat. Bahkan dia membandingkan, yang mampu mengalahkan Jokowi dalam urusan pembangunan infrastuktur hanya Presiden Soeharto.


"Kalau kondisi sekarang, jujur saja, kalau bicara infrastruktur yang bisa mengalahkan Pak Jokowi itu 35 tahun Soeharto saja. Pembangunan jalan sampai waduk," kata Djoko kepada kumparan, Senin (29/5).


Misal dibandingkan pembangunan bendungan era Susilo Bambang Yudhoyono yang membangun satu waduk, Waduk Jatigede, maka Djoko mencatat, di era Jokowi ini ada puluhan waduk dibangun. 


Tak cuma waduk, pembangunan infrastruktur lain seperti rumah hingga jalan desa, kata Djoko, Jokowi lebih bagus.


"Belum lagi pesantren-pesantren dibangun semua. Itu PUPR. Jalan desa, jelas jalan desa sekarang lebih banyak karena dana desa lebih tinggi, Rp 1 miliar. Itu rata-rata buat orang Indonesia buat jalan dulu, bagus itu," kata dia.


Selain itu, kata Djoko, era Presiden Jokowi juga mampu menyelesaikan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang saat ini sudah terbangun 14 PLBN, dan ditargetkan menjadi 15 PLBN di akhir tahun nanti.


"Lalu jalan strategis perbatasan, Jokowi membangun 2.000 km. Tahun ini yang sudah selesai sekitar 400 km. Papua rencananya 4.000 km," pungkasnya.


Luhut Sebut Jokowi Punya Leadership Yang Bagus!


Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan sejumlah hasil pertemuan dengan China.


Di sisi yang lain, Luhut mengungkapkan bahwa China siap melanjutkan kerja sama menjadi mitra utama bisnis bagi Indonesia.


Tak segan, Luhut pun memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo. 


Menurut Luhut, Jokowi memiliki leadership atau kepemimpinan yang bagus.


"Saya kira Indonesia kan kita akan baik China juga menghormati ketentuan Indonesia dan Jokowi punya leadership yang bagus sehingga Pak Jokowi naik lagi 4,8% (survei LSI kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi). Mereka berikan support ketentuan Indonesia," ungkap Luhut saat jumpa pers di Kantor Kemenko Marves Jakarta, Senin (10/4/2023).


Menurut Luhut, dengan kemampuan finansial yang dimiliki saat ini, Indonesia berhak bekerja sama dengan negara manapun.  Tidak hanya China tetapi dengan negara lainnya.


"Indonesia berhak menerima siapa saja di ASEAN, mau Tiongkok, Amerika semua menurut kita sama aja," sebutnya.


Pada kesempatan tersebut, Luhut juga sempat menyentil berbagai pihak yang meremehkan Indonesia. 


Terutama mengenai kemampuan bayar sejumlah proyek infrastruktur dari dana pinjaman.


Salah satunya adalah proyek kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB) dimana Luhut gagal menego China untuk menurunkan bunga pinjaman dari 3,4% menjadi 2%.


"Gak ada masalah. Kamu kok ragu dengan negara kita. Jangan under estimate negara kita ini Indonesia semakin baik lho. Benar. 


Kamu lihat penerimaan pajak kita naik 48,6% (penerimaan pajak pada Januari 2023) karena banyak Indonesia ini batu bara segala macam tadi. Kita gak sadar keuangan kita dengan hilirisasi itu," tutup Luhut. [Democrazy/kumparan]