AGAMA GLOBAL ISLAMI

Tanda Kiamat Bermunculan di Arab Saudi, Dunia di Akhir Zaman?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
GLOBAL
ISLAMI
Tanda Kiamat Bermunculan di Arab Saudi, Dunia di Akhir Zaman?


DEMOCRAZY.ID - Belakangan ini 'tanda kiamat' terus bermunculan di dunia. Beberapa di antaranya ada di tanah Arab yang menyedot perhatian warganet atau netizen.


Awal tahun ini Arab Saudi dihebohkan dengan pegunungan tandus yang berubah jadi hijau. 


Menyusul fenomena alam tersebut, ada pula gonjang-ganjing perebutan takhta hingga terungkap rencana pemerintah membangun proyek The Mukaab yang dianggap seperti 'Kabah baru'.


Ketiganya disebut-sebut sebagai tanda kiamat yang kemunculannya berarti dunia sudah berada di akhir zaman.


"Nabi Muhammad (SAW) mengatakan salah satu tanda kiamat adalah bahwa Anda akan melihat para gembala bersaing dalam membangun gedung-gedung tinggi," tulis salah satu netizen, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, Senin (20/3/2023).


Netizen tersebut ternyata tak 'asal bicara'. Dia mengutip salah satu hadis riwayat Imam Muslim yang menyatakan tanda-tanda kiamat, yakni para penggembala kambing berlomba-lomba mendirikan bangunan yang megah dan menjulang tinggi.


Perlu diketahui, 'Kabah baru' tersebut akan dibangun dengan bentuk kubus dengan panjang masing-masing sisi 400 meter.


The Mukaab akan menjadi pusat kota baru. Mengutip Saudi Press Agency (SPA), pembangunan akan dimulai di area seluas 19 km persegi. 


Proyek ini akan menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai.


Bangunan terdiri dari 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang ritel. 


Ada pula 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, serta 1,8 juta meter persegi ruang fasilitas komunitas.


"Salah satu yang menarik dari pengembangan ini adalah struktur Mukaab, yang digambarkan sebagai tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru," tulis Business Traveler.


Selama ini Arab Saudi dikenal sebagai negara yang ekonominya bergantung dengan minyak. 


Namun saat Raja Salman bin AbdulAziz, ayah Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menjadi pemimpinnya pada 2015, negara itu mengumumkan Visi Saudi 2030.


Visi Saudi 2030 sendiri merupakan sebuah gambaran perekonomian baru Arab Saudi di tahun 2030. 


Dalam visi itu, Raja Salman menginginkan agar ketergantungan negara itu terhadap migas dikurangi dan sektor ekonomi terdiversifikasi.


Gayung bersambut saat MBS dipilih sebagai Putra Mahkota di 2017. Ia sibuk mendiversifikasi sumber pendapatan negara.


Negeri itu, tengah fokus membangun pariwisata untuk mencapai target menjadi salah satu pilar ekonomi di masa yang akan datang. Pariwisata akan menjadi penyokong PDB kedua setelah minyak.


Kocek US$ 500 miliar lebih digelontorkan untuk proyek-proyek besar. Ini untuk merevolusi pariwisata kerajaan agar sesuai dengan tren khalayak nasional dan internasional.


Terkait perebutan takhta, MBS disebut-sebut sering menjegal saudara atau kerabatnya yang dianggap sebagai ancaman. Warganet pun menghubungkan hal tersebut sebagai tanda kiamat.


Kepada CNN Indonesia, pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia menilai anggapan tersebut hanya mitos. Namun, dia tak menampik asumsi tersebut muncul dari salah satu hadits Nabi Muhammad.


Menurut Yon, ada hadis yang meriwayatkan tanda kiamat salah satunya dengan perebutan kekuasaan atau jabatan.


"Tapi memang ada juga indikasi hadis di dalam hadis nabi yang di antaranya menyebutkan tanda-tanda akhir zaman itu adalah adanya perebutan kekuasaan," kata Yon.


Terakhir, soal pegunungan tandus yang menghijau, warganet menilai hal tersebut merupakan salah satu tanda kiamat yang dituliskan dalam hadits Nabi Muhammad.


"Salah satu tanda kiamat. Tanah Arab menghijau lagi. Semoga Allah mengampuni kita," tulis salah satu netizen. [Democrazy/CNBC]

Penulis blog