POLITIK

Pantes Ogah Dukung Anies Baswedan, Ini Dua Ideologi PDIP

DEMOCRAZY.ID
Februari 19, 2023
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pantes Ogah Dukung Anies Baswedan, Ini Dua Ideologi PDIP


DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan dua ideologi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sehingga tidak mengherankan jika tidak akan mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024.


Ideologi PDIP tersebut adalah tidak akan berkoalisi dengan Demokrat yang merupakan Partai Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan dengan PKS, padahal keduanya merupakan partai pengusung Anies Baswedan.


"Ada beberapa hal yang harus kita pahami dari politik PDIP ini, bagi PDIP entah sudah menjadi ideologis, mau menang mau kalah itu nggak ada urusan, yang penting tidak bersama Demokrat selama masih ada SBY," ungkapnya.


"Kemudian yang kedua tidak bersama PKS, karena PKS dianggap tidak sejalan secara ideologis, dua itu. Tapi sekarang ada the new common enemy yang bernama Anies Baswedan," imbuhnya dikutip dari YouTube Refly Harun, Minggu (19/2).


Sebelumnya, PDIP memastikan tidak akan berjalan sendirian dalam menghadapi Pilpres 2024. 


Mereka akan terbuka berkoalisi, bahkan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) atau Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).


Masinton menyampaikan, alasan PDIP enggan bergabung di Koalisi Perubahan yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. 


Salah satunya karena PDIP bersama partai-partai di koalisi pendukung pemerintahan Jokowi sudah melakukan perubahan, bahkan sejak periode pertama hingga periode kedua Jokowi.


"Karena apa? PDIP bersama dengan teman-teman dalam koalisi pemerintahan Pak Jokowi ini sudah melakukan langkah perubahan. Jadi dalam fase pertama 2014, 2016 dan sekarang 2019 ke 2024 ini memang berjalan di rel perubahan," katanya.


Tetapi untuk Koalisi Perubahan yang sedang dibangun NasDem, PKS, dan Demokrat; PDIP dengan tegas menutup diri. 


Hal itu disampaikan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton dalam diskusi bertajuk Safari Elite Politik dan Pesan Damai Pemilu 2024 di DPR RI, Kamis (16/2/2023).


"Maka penjajakan penjajakan itu penting, kita bukan orang dulu baru ngumpul-ngumpulin tadi, kita menjajaki kerja sama dulu," kata Masinton.


"Artinya, kita bisa dengan teman-teman di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, bisa dengan teman-teman Koalisi Indonesia Bersatu, tapi kalau dengan Koalisi Perubahan kayaknya mohon maaf," Masinton menambahkan.



[Democrazy/NW]

Penulis blog