DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Sembilan Naga membuat skenario agar bisa bercokol di Indonesia di antaranyaa Kudeta Konstitusi dan menyiapkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Indonesia.
Sembilan Naga dengan dana yang tidak terbatas melakukan penggalangan opini memperpanjang jabatan presiden dan menyebut Ganjar sebagai sosok pengganti Jokowi.
“Saya melihat Sembilan Naga tidak suka ke Anies karena kasus reklamasi di Jakarta yang dihentikan. Belajar dari kasus Jakarta, Sembilan Naga ingin melanggengkan kekuasaan dengan dua skenario. Pertama kudeta konstitusi. Kedua mempersiapkan Ganjar menjadi Presiden Indonesia,” kata pengamat politik Muslim Arbi, Kamis (29/12/2022).
Menurut Muslim, skenario Kudeta Konstitusi dengan memperpanjang jabatan presiden sangat beresiko karena PDIP sangat menentang keras.
“Fraksi-fraksi di DPR juga tidak menanggapi dan membahas memperpanjang jabatan Presiden,” ungkapnya.
Kudeta Konstitusi yang didukung Sembilan Naga, kata Muslim akan terus melakukan penggalangan opini melalui para relawan Jokowi khususnya di kawasan Indonesia Timur dan basis-basis pendukung mantan Wali Kota Solo.
“Penggalangan opini tiga periode dengan perpanjangan jabatan presiden akan terus dilakukan dan Jokowi sedang memainkan orkestra politiknya. Suara di NTT, Papua, Sulawesi Utara sudah menginginkan Jokowi tiga periode,” papar Muslim.
Jika Kudeta Konstitusi tidak berhasil, Sembilan Naga mempersiapkan Ganjar menjadi Presiden Indonesia.
“Publik bisa menanyakan sumber dana para relawan Ganjar dalam setiap kegiatan termasuk bagi-bagi beras. Dana tidak terbatas untuk kemenangan Ganjar,” jelasnya.
Menurut Muslim, lembaga survei juga dimainkan untuk penggalangan opini memenangkan Ganjar.
“Hampir semua lembaga survei selalu menemaptkan Ganjar dalam posisi teratas. Ini bagian penggalangan opini yang sedang dimainkan dari Sembilan Naga,” ungkap Muslim.
Menurut Muslim, indikasi kedekatan Jokowi dengan Sembilan Naga dengan kedatangan mereka di acara pernikahan Kaesang.
“Aguan, Anthony Salim, Franky Wijaya datang di pernikahan Kaesang,” pungkas Muslim. [Democrazy]
