POLITIK

Pakar Beberkan 'Lima Skenario' Yang Bisa Dipakai Istana untuk Jegal Anies

DEMOCRAZY.ID
Desember 03, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pakar Beberkan 'Lima Skenario' Yang Bisa Dipakai Istana untuk Jegal Anies

Pakar Beberkan 'Lima Skenario' Yang Bisa Dipakai Istana untuk Jegal Anies

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan, terdapat deretan skenario yang bisa dipakai Istana untuk menjegal Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.


Diketahui, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat ini memang tengah dielu-elukan masyarakat.


Pasalnya, safari politik yang dilakukan ke berbagai daerah sukses mengundang lautan massa.


"Kalau Anies itu biasa-biasa saja itu pastilah tidak ada pelarangan-pelarangan seperti ini, tapi masalahnya saya pikirkan, Istana makin hari makin bergosip soal Anies ini," ujarnya dalam kanal YouTube Refly Harun.


"Analis-analis, relawan-relawan, pembenci-pembenci Anies bergosip kira-kira gimana caranya untuk mematahkan kaki Anies ini," lanjutnya.


Menurutnya, terdapat setidaknya lima skenario yang bisa dilakukan Istana untuk bisa menjegal Anies.


Menurut Refly, skenario pertama adalah dengan menjadikan Anies sebagai tersangka, entah bagaimanapun caranya.


"Satu, jadikan Anies sebagai tersangka. Pokoknya salah ngga salah jadikan aja tersangka. Kira-kira begitu, kan mudah," ucapnya.


Kemudian, yang kedua adalah membujuk NasDem balik ke pangkuan Istana, dengan memberikan fasilitas sebaik-baiknya.


"Yang kedua, bujuk NasDem balik ke pangkuan Istana, kasih fasilitas sebaik-baiknya, seenak-enaknya," ujarnya.


"Yang ketiga, kasih enak PKS. Bila perlu pasangkan dengan Prabowo Subianto-Aher," lanjut dia.


"Yang keempat, kasih AHY jabatan enak, pasangkan dengan Ganjar. Ganjar-AHY yang punya peluang untuk memerintah misalnya. Itu jauh lebih menarik barangkali bagi AHY ketimbang di Anies tidak jelas, apakah akan dijadikan wakil presiden atau tidak," ucapnya.


"Lima, larang partai lain untuk mendukung Anies. Jadi stop PPP, stop PAN, apalagi Golkar. Jadi tidak ada tambahan partai baru di koalisi Anies," tandasnya. [Democrazy/KJ]

Penulis blog