PERISTIWA

TERUNGKAP Fakta Asal-Usul Foto Profil Hacker Bjorka

DEMOCRAZY.ID
September 14, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
TERUNGKAP Fakta Asal-Usul Foto Profil Hacker Bjorka

TERUNGKAP Fakta Asal-Usul Foto Profil Hacker Bjorka

DEMOCRAZY.ID - Pada profile picture yang digunakan hacker Bjorka tampak ilustrasi wajah dengan adanya ornamen-ornamen yang menghiasi.


Diketahui hacker Bjorka kini membuat heboh lantaran meretas identitas pribadi banyak tokoh di Indonesia.


Identitas asli Bjorka pun membuat banyak kalangan dibuat penasaran.


Ditambah lagi dengan foto profil yang ia gunakan, seolah menambah kesan misterius soal sosok Bjorka.


Dari profile picture yang dipakainya tersebut tampak sisi kanan dan kiri wajah berbeda.


Baik dilihat dari kedua mata di profile picture hacker Bjorka.


Rupanya sebagian wajah di foto profil Bjorka terinspirasi dari penyanyi nyentrik asal Islandia, bernama Bjork.


Di mana ilustrasi di sebagian foto profil Bjorka terinpirasi dari ilustrasi album Bjork berjudul Utopia.



Diketahui album Utopia merupakan album terakhir dari Bjork, dirilis pada tahun 2017.


Album Utopia, dilansir dari wikipedia, merupakan album studia kesembilan milik Bjork.


Björk Gudmundsdottir lahir 21 November 1965, Reykjavík , Islandia, merupakan seorang penyanyi-penulis lagu dan aktris Islandia yang terkenal karena karya solonya yang mencakup berbagai gaya musik. 


Björk mengintegrasikan suara elektronik dan organik, musiknya sering mengeksplorasi hubungan antara alam dan teknologi.


Sang peretas Bjorka jelas menggunakan tampilan yang mirip seperti sampul album Utopia milik Björk.


Utopia merupakan album kesepuluh milik Björk. Album ini merupakan kolaborasi antara Björk dan kolaborator lama, Arca. Album ini dirilis pada 24 November 2017.


Björk terinspirasi oleh Peach Blossom Spring, sebuah kisah Tiongkok tentang komunitas yang terisolasi dan indah di mana orang-orang hidup selaras dengan alam.



Di sampul album, Björk digambarkan sebagai makhluk mirip amfibi. Dia memiliki lubang tenggorokan yang meniru seruling, yang banyak ditampilkan di album. 


Sepotong wajah silikon prostetik yang menyerupai vulva dan labia dalam bentuk hati, menandakan tema cinta dan seksualitas di album.


Seekor burung janin terletak di lehernya ada untuk sampel burung di seluruh album. 


Secara keseluruhan, gambar tersebut mencerminkan pemikiran ke depan, fiksi ilmiah, aspek utopis dari musik yang terkandung di dalamnya.


Selain itu Björk menganggap utopianya sebagai sebuah pulau, mungkin pulau yang tercipta dari bencana lingkungan, sebuah pulau di mana tanaman memiliki mulut atau melayang seperti burung kolibri.


Ide album ini datang karena Björk ingin menggunakan seruling, dan temannya James Merry menggali mitos seruling dari seluruh dunia.



James Merry menemukan cerita dari Amerika Selatan, suku Amazon, dan Afrika, dan Indonesia, dan Cina, serta mitologi Islandia.


Penyanyi Bjork sendiri diketahui memang memiliki penggemar fanatik. Di akun Instagram @bjork pengikutnya mencapai 1,6 juta.


Popularitasnya membuat dirinya cukup digilai oleh penggemarnya, termasuk oleh salah seorang fans-nya yang bernama Ricardo Lopez.


Pada 1996 lalu, Ricardo pernah mengirimkan paket berisi bom asam sulfat ke alamat rumah sang idola yang beralamat di London. 


Beruntung, sang penyanyi selamat. Sementara itu, Ricardo memilih bunuh diri beberapa jam sebelum paket berisi bom tersebut sampai ke rumah penyanyi pujaannya Bjork. [Democrazy]

Penulis blog