DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Pengamat Bidang Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini menyebut KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sebagai orang yang arogan.
Ia pun mengingatkan Panglima TNI Andika Perkasa harus menjaga stabilitas pasukannya di tiga matra TNI.
"Kalau melihat KSAD Dudung dan Panglima Andika, ini terkesan pak KSAD ini arogan, tidak patuh terhadap komandannya. Kemudian itu akan menampar atau menurunkan wibawa Panglima TNI," kata Connie kepada wartawan, Jumat (9/9/2022).
Sikap arogan Dudung itu patut terjadi, mengingat ia merupakan jenderal TNI yang punya privilese besar.
Dudung merupakan menantu dari Mayjen Cholid Ghozali, sosok perwira tinggi TNI yang punya kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri.
Dikutip dari berbagai sumber, Mayjen Cholid Ghozali tercatat pernah aktif sebagai anggota DPR RI pada 1996-1998.
Ia menjadi anggota DPR mewakili PDIP.
Memang, Cholid sendirian sangat dekat dengan keluarga Megawati, salah satunya dengan suami presiden Indonesia ke-5 itu, yakni Taufik Kiemas.
Mayjen Cholid Ghozali mempunyai beberapa riwayat jabatan sipil serta politik, dia juga pernah menjadi Ketua Dewan Penasehat Baitul Muslimin Indonesia pada tahun 2011 hingga 2020.
Perwira itu meninggal dunia di usia 76 tahun, pukul 07.00, tanggal 14 Maret 2020, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.
Berikut adalah biodata dan profil Mayjen Cholid Ghozali yang merupakan sosok mertua Jenderal Dudung Abdurachman.
Nama lengkap: Cholid Ghozali
Tempat, tanggal lahir: Majenang, Cilacap 17 Agustus 1943
Wafat: 14 Maret 2020 diusia 76 tahun
Pangkat: Mayor Jenderal TNI
Partai politik: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak tahun 2011
Agama: Islam
Istri: Sri Estiningsih Budiarti
Anak: mempunyai 4 anak, salah satunya Rahma Setyaningsih (Istri Jenderal Dudung)
Menantu: Jenderal Dudung Abdurachman
1. Akademi Militer Nasional tahun 1965
2. Sussarcab Inf tahun 1966
3. Suslapa Inf tahun 1972
4. Seskoad (USA) tahun 1979
5. Sesko ABRI tahun 1985
6. Army War College (USA) tahun 1988
Riwayat jabatan dari Cholid Ghozali:
1. Komandan Peleton Senapan (1966–1968) (Penumpasan G30S/PKI)
2. Wakil Komandan Kompi Senapan (1968–1969)
3. Komandan Kompi Senapan (1969–1970)
4. Kepala Seksi 2 Batalyon (1970 – 1972)
5. Kepala Seksi 2 Komando Resor Militer (1972 – 1974)
6. Kepala Seksi 5 Komando Resor Militer (1974 – 1975)
7. Kepala Seksi 1 Komando Resor Militer (1975 – 1976)
8. Kepala Biro Pengamanan Staf Umum Kodam VII/Brawijaya (1976) (Kontingen Garuda VIII)
9. Komandan Batalyon Infanteri 323/Raider (1 November 1979 –14 Januari 1982)
10. Paban III/Bina Organisasi/Sopsad
11. Waasops Kasum ABRI
12. Staf Ahli Pangab Tingkat III bidang Ekonomi dan Keuangan (-24 Juli 1995)
13. Koordinator Staf Ahli KSAD (-8 Februari 1996)
Itulah profil Mayjen Cholid Ghozali, mertua Jenderal Dudung Abdurachman yang kini juga menjadi sorotan publik. [Democrazy/poskota]
