KRIMINAL

Ferdy Sambo Dianggap Masih Punya Bekingan Kakak Asuh di Polri, Diduga Para Pensiunan Jenderal

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
Ferdy Sambo Dianggap Masih Punya Bekingan Kakak Asuh di Polri, Diduga Para Pensiunan Jenderal

Ferdy Sambo Dianggap Masih Punya Bekingan Kakak Asuh di Polri, Diduga Para Pensiunan Jenderal

DEMOCRAZY.ID - Ferdy Sambo dianggap masih memiliki power di isntitusi Polri meski sudah berstatus tersangka pembunuhan berencana terhadap ajudannya Brigadir Yosua Hutabarat. 


Penasihat Ahli Kapolri Jenderal Listyo Sigit Muradi mengatakan Ferdy Sambo tampak jelas masih memiliki power di kepolisian.


Menurut Muradi, Ferdy Sambo yang merupakan eks mantan Kadiv Propam Polri memiliki back up di kepolisian dalam kasus Brigadir J ini, khususnya dari 'kakak asuh' yang sudah pensiun dari kepolisian.


Bahkan katanya Ferdy Sambo dan sang kakak asuh masih intens berkomunikasi untuk bisa lolos atau memperingan hukuman dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ini.


"Katakanlah minggu lalu mereka masih berkomunikasi (Ferdy Sambo dan kakak asuh), masih yang paling vulgar ketika FS enggak mengakui menembak, dalam rekonstruksi buat saya implisit dia masih punya power. Masih ada back up di situ (kepolisian)," kata Muradi, Kamis (15/9/2022).


Muradi menjelaskan, yang disebut 'kakak asuh' di sini adalah para pejabat kepolisian yang masih menjabat di posisi strategis kepolisian maupun yang sudah pensiun.


Dia menduga, 'kakak asuh' ini tidak terlibat langsung dalam kejahatan Ferdy Sambo, namun ikut mendorong agar Ferdy Sambo bisa lolos dari jerat pidana berat.


Itulah sebabnya, Muradi berharap agar kepolisian bisa mengusut keterlibatan 'kakak asuh' tersebut dalam keterlibatan di kasus Ferdy Sambo.


"Saya berharap (pemeriksaan) menyentuh yang sudah pensiun, karena ini jauh punya power mengendalikan FS, yang memberi beliau (Ferdy Sambo pangkat) jenderal, dan sebelum (kakak asuh ini) pensiun juga jadikan (Ferdy Sambo) Kadiv Propam, saya kira itu perlu dikejar juga," kata Muradi.


Dia pun meminta agar kepolisian tidak takut mengusut keterlibatan "kakak asuh" ini.


Karena menurut Muradi, jabatan di institusi polisi itu sama dengan di tentara yang bekerja dalam garis komando.


"Kalau dia tidak pegang tongkat komando, selesai sudah, kalau dia jadi kapolda sekadar megang asisten yang tidak strategis, selesai sudah. Kita punya pengalaman ketika Pak Gatot (Nurmantyo) panglima (TNI) diganti, selesai," ucap Muradi.


Dia menilai, langkah pengusutan keterlibatan para senior kepolisian ini penting agar proses persidangan kasus Sambo bisa berjalan dengan mulus.


"Itu perlu ada langkah cepat sebelum persidangan, poin ketiga tadi, mengusut keterlibatan kakak asuh, apakah terlibat atau tidak," kata Muradi. [Democrazy]

Penulis blog