EKBIS

Terancam Dicopot Sebagai Kapolda Metro Jaya, Harta Kekayaan Fadil Imran Tidak Bisa Dianggap Remeh

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Terancam Dicopot Sebagai Kapolda Metro Jaya, Harta Kekayaan Fadil Imran Tidak Bisa Dianggap Remeh

Terancam Dicopot Sebagai Kapolda Metro Jaya, Harta Kekayaan Fadil Imran Tidak Bisa Dianggap Remeh

DEMOCRAZY.ID - Buntut kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, telah menyeret sejumlah nama perwira Polri, yang diduga turut terlibat pelanggaran kode etik.


Tidak terkecuali para perwira menengah yang diketahui pernah bertugas di Polda Metro Jaya.


Peran Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran turut dipertanyakan di sini, sebab sebanyak lima anak buahnya saat ini telah ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok dan di Biro Provos Mabes Polri.


Desakan agar Irjen Pol Fadil Imran ini juga turut diperiksa, sudah banyak berdatangan, terutama dari warganet.


Bahkan tagar #FadilHarusDicopot sempat menjadi trending topik di Twitter Indonesia untuk beberapa pekan lamanya.


Terlepas dari desas-desus permasalahan tersebut, hal lain yang masih jarang diketahui oleh publik, adalah mengenai ‘dapur’ kekayaan milik Irjen Pol Fadil Imran, yang diperoleh berkat kesuksesan karirnya di dunia Kepolisian.


Dikutip dari YouTube Auto Populer, Sebelum mengemban jabatan strategis di Institusi Polri, pria kelahiran 14 Agustus 1968 ini terlebih dulu mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol), dan tercatat lulus di tahun 1991.


Di awal karirnya sebagai pengayom masyarakat, dia memulai kiprahnya di bidang reserse, dan sempat menjadi Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat.


Selepas dari itu, perlahan-lahan jenjang karirnya mulai menanjak, terutama ketika didapuk sebagai Kapolsek Metro Cengkareng, di tahun 1999.


Lalu kemudian dia dipindahtugaskan dengan jabatan yang sama, ke Polsek Metro Tanah Abang, di tahun 2002.


Senior dari Irjen Pol Ferdy Sambo di Akademi Kepolisian ini, sempat menjabat sebagai Kasat III Dit Reskrimum Polda Metro Jaya pada tahun 2008, dan menjabat Kapolres KP3 Tanjung Priok di tahun yang sama.


Hingga pada akhirnya, setelah menduduki jabatan sebagai Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri Jenderal Idham Azis, dari tahun 2019 hingga 2020, promosi jabatan menjadi orang nomor satu di Polda Jawa Timur pun dirasakan Irjen Pol Fadil Imran.


Tidak membutuhkan waktu lama, Irjen Pol Fadil Imran kemudian kembali dimutasi untuk menduduki jabatan Kapolda di wilayah penugasan lain.


Di mana dia dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kapolda Metro Jaya sejak 16 November 2020, menggantikan Irjen Pol Nana Sujana.


Sepak terjang Irjen Pol Fadil Imran di Institusi Polri boleh dibilang sangat mentereng.


Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya kasus terkenal yang sempat ditanganinya.


Mulai dari penangkapan Rian Jombang di tahun 2008 silam, lalu terlibat dalam penangkapan Hercules dan John Kei di tahun 2013.


Irjen Pol Fadil Imran juga sempat menangani kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn di tahun 2016.


Hingga membongkar kelompok terorganisir Muslim Cyber Army pada tahun 2018.


Sejak dilantik menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, tentunya dia juga diwajibkan untuk menyerahkan laporan harta kekayaannya pada negara, melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Dalam laporan LHKPN yang disetorkan ke KPK pada tanggal 26 November 2020 silam ini, tercatat total kekayaan yang dicapai oleh Irjen Pol Fadil Imran adalah sebesar Rp 4,25 milyar.


Pada rincian kekayaan yang dimiliki olehnya ini, diketahui hanya tercatat satu unit kendaraan roda empat yang merupakan miliknya sendiri.


Mobil tersebut adalah sebuah Toyota Innova Venturer, yang menjadi pilihan Irjen Pol Fadil Imran sejak tahun 2017 silam.


Tipe teratas dari Toyota Innova ini, memiliki harga yang melambung tinggi, jika dibandingkan dengan jenis Kijang pada masa awal kemunculannya, yang ditujukan untuk kendaraan rakyat.


Saat ini, Toyota Innova Venturer tersebut dibanderol dengan harga Rp 494 juta hingga Rp 527 juta.


Namun untuk menjalankan tugasnya sehari-hari, Irjen Pol Fadil Imran ini diketahui mengendarai sebuah Lexus LX570 sebagai kendaraan dinas.


Tentu saja mobil tersebut sudah tergolong sebagai kendaraan mewah, karena harganya sendiri menyentuh angka Rp 3,5 milyar.


Terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan kendaraan, sosok pria yang namanya juga sempat mencuat lantaran masuk ke dalam bursa PJ Gubernur Jakarta ini, juga diketahui memiliki dua bidang tanah yang berlokasi di Bekasi dan Bandar Lampung.


Untuk tanah yang berada di Bekasi sendiri, memiliki luas 688m², dengan nilai mencapai Rp 1,37 milyar.


Sedangkan tanah yang berada di Bandar Lampung, memiliki kuas 1.080m², dengan nilai mencapai Rp 1 milyar.


Sisanya dalam laporan LHKPN miliknya, perwira tinggi Polri yang sempat mendapat ancaman boikot dari Rizieq Shihab atas dugaan keterlibatannya dalam peristiwa KM 50 ini, juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 1,49 milyar.


Harta tersebut ternyata masih terlampau jauh di bawah kekayaan yang dimiliki oleh putri kandungnya, Farah Puteri Nahlia, yang merupakan anggota DPR untuk masa periode 2019 hingga 2024 nanti.


Di mana berdasarkan laporan LHKPN miliknya, politisi dari fraksi PAN sekaligus menjadi anggota DPR termuda ini, memiliki total kekayaan senilai Rp 17,2 milyar. [Democrazy]


Sumber: TerasGorontalo

Penulis blog