EKBIS GLOBAL

Singgung Subsidi BBM Rp502 Triliun, Jokowi: Perekonomian Dunia Mengerikan, 66 Negara Ambruk!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
GLOBAL
Singgung Subsidi BBM Rp502 Triliun, Jokowi: Perekonomian Dunia Mengerikan, 66 Negara Ambruk!

Singgung Subsidi BBM Rp502 Triliun, Jokowi: Perekonomian Dunia Mengerikan, 66 Negara Ambruk!

DEMOCRAZY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kondisi perekonomian dunia yang mengerikan. 


Dalam kondisi perekonomian dunia yang hancur tersebut, Jokowi menyinggung subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang mencabap Rp502 triliun.


Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 di Sentul, Jawa Barat, Jumat, 5 Agustus 2022


Disebutkan Jokowi, saat ini pertumbuhan ekonomi dunia sangat lemah. Perekonomian dua sangat mengerikan.


Inflasi meningkat dann berdampak pada melonjaknya harga sejumlah komoditas.


"Pertumbuhan ekonomi turun tapi inflasi naik, harga-harga barang semua naik. Ini kondisi yang sangat boleh saya sampaikan dunia pada kondisi yang mengerikan," katanya disaksikan secara virtual di akun YouTube PPAD TNI TV.


Dijelaskan Jokowi, IMF dan Bank Dunia mencatat akan ada 66 negara yang ambruk ekonominya.


Penyebab ambruknya 66 negara tersebut akibat perang Rusia-Ukraina dan krisis pangan.


Diungkapkannya dari 66 negara tersebut, sembilan negara secara bertahap telah berada dalam kondisi perekonomian yang sulit, kemudian disusul 25 negara, dan 42 negara.


Jokowi juga mengatakan saat ini ada 320 juta penduduk di dunia yang menderita kelaparan akut.


Penyebabnya karena perekonomian tidak hanya turun, tetapi juga anjlok.


Negara-negara seperti Singapura, kawasan Eropa, Australia hingga Amerika Serikat, tidak terhindarkan mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi.


Apalagi tingginya harga minyak dunia juga menyumbang tingginya inflasi yang merembet pada harga komoditas pangan dan lainnya.


"Amerika yang biasa kenaikan barang atau inflasi 1 persen, hari ini di posisi 9,1 persen, bensin naik dua kali lipat, Eropa juga sama," kata Presiden Jokowi.


Pemerintah Indonesia juga sudah menaikkan harga Pertalite menjadi Rp7.650 per liter atau 10 persen dari harga sebelumnya. 


Padahal, dengan kondisi melonjaknya harga minyak dunia, seharusnya harga Pertalite dipatok hingga Rp17.100 per liter.


Oleh karena itu, Pemerintah masih mengalokasikan anggaran hingga Rp502 triliun untuk subsidi BBM.


"Naik 10 persen saja demonya saya ingat tiga bulan, kalau naik sampai 100 persen lebih demonya akan berapa bulan. Inilah yang sekarang dikendalikan pemerintah dengan subsidi. Karena begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama," katanya. [Democrazy/FIN]

Penulis blog