PERISTIWA

[LENGKAP]: DPR Beberkan Kronologi Kejadian di Magelang hingga Pembunuhan Brigadir Joshua di Duren Tiga

DEMOCRAZY.ID
Agustus 25, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
[LENGKAP]: DPR Beberkan Kronologi Kejadian di Magelang hingga Pembunuhan Brigadir Joshua di Duren Tiga

[LENGKAP]: DPR Beberkan Kronologi Kejadian di Magelang hingga Pembunuhan Brigadir Joshua di Duren Tiga

DEMOCRAZY.ID - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN Sarifuddin Sudding membeberkan kronologi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo. 


Dia menyebut informasi terkait kronologi yang dia peroleh itu berawal pada 2 Juli di Magelang, Jawa Tengah.


2 Juli 2022


Hal itu disampaikan oleh Sudding saat rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). 


Dia membeberkan kronologi berdasarkan informasi yang diterima, kemudian dikonfirmasi ke Kapolri.


Sudding menyebut peristiwa ini berawal ketika istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, berangkat ke Magelang, Jawa Tengah. 


Putri didampingi oleh Brigadir J, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Kepala Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Susi.


"Kejadian di Magelang, tadi sempat disinggung, tanggal 2 (Juli) mereka berangkat ke Magelang rombongan pertama itu ada Putri, ada Brigadir J, Ricky, Richard, dan Kuat, termasuk asisten rumah tangga namanya Susi," kata Sudding.


Sudding menyebut kedatangan Putri ke Magelang untuk melihat anaknya yang bersekolah sana. 


Di Magelang, Putri disebut tinggal di sebuah rumah kecil dengan dua lantai.


"Dan mereka tinggal di salah satu rumah di Magelang, rumah kecil lantai dua dan segala aktivitas dalam rumah itu itu bisa dilihat, sangat mudah untuk dilihat," kata dia.


4 Juli 2022


Sudding melanjutkan, pada 4 Juli 2022, Putri sedang tertidur di sofa. 


Melihat hal itu, Yosua disebut hendak memindahkan Putri ke dalam kamar. Namun, niat Yosua itu batal karena dibentak oleh Kuat Ma'ruf.


"Ada kejadian di mana Brigadir J atau pada siang hari si Putri tidur di sofa di ruang tamu, lalu kemudian datang Brigadir J ingin membopong, katakanlah seperti itu, mengangkat Putri untuk masuk dalam kamar," kata dia.


"Melihat kejadian itu, si Kuat membentak si Brigadir J untuk tidak melakukan itu dan menyentuh Ibu (PC). Lalu kemudian mengurungkan niatnya," imbuhnya.


6 Juli 2022


Pada 6 Juli 2022, Ferdy Sambo menyusul rombongan Putri ke Magelang. Sambo berencana merayakan hari jadinya bersama Putri di sana.


"Tanggal 6, Ferdy Sambo menyusul dan ingin merayakan hari pernikahannya pada malam hari, bergabunglah mereka di sana di Magelang," kata dia.


7 Juli 2022


Sehari berselang, Ferdy Sambo langsung kembali ke Jakarta. Dia menyebut dugaan perbuatan Yosua yang melukai harkat dan martabat Putri itu terjadi pada sore harinya, tanggal 7 Juli itu di Magelang.


"Besok paginya Ferdy Sambo pulang ke Jakarta, balik tanggal 7 pagi, lalu kemudian ada kejadian pada sore hari jam 17.30 menjelang Magrib. Ini sebenarnya pemicu," kata dia.


Kejadian di Kamar Putri


Sudding menyebut sekira pukul 17.30 WIB di Magelang itu, Brigadir J dipergoki keluar dari kamar Putri oleh Kuat Ma'ruf. Brigadir J disebut lari saat ditegur oleh Kuat.


"Saat itu, Brigadir J masuk dalam kamar, Putri di lantai dua, dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat mengendap-endap, lalu kemudian ditegur, 'Kenapa masuk ke kamar Ibu?' kemudian lari," kata dia.


Kemudian Kaut Ma'ruf disebut mendengar tangis Putri dari dalam kamar. Kuat pun bertanya kepada Putri.


"Mendengar ada tangisan di dalam kamar oleh Putri, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dialami oleh Putri," jelasnya.


Putri Melaporkan ke Sambo


Sudding menambahkan bahwa Kuat Ma'ruf menyarankan kepada Putri agar melaporkan apa yang dialaminya itu kepada Ferdy Sambo. Malam hari itu juga, pukul 23.00 WIB, Putri menelepon suaminya Ferdy Sambo.


"Lalu Kuat menyarankan ke Ibu agar kejadian ini dilaporkan ke Ferdy Sambo. Malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dialami pada sore hari itu ke Sambo lewat telepon. Pada jam 17.30 jelang Magrib, melihat Ibu dalam apa... Kuat melihat Ibu dalam posisi nangis, pakaian acak-acakan dan sebagainya sambil menangis-nangis," kata dia.


Putri disebut melaporkan hal itu kepada Ferdy Sambo sambil menangis. Namun Putri tidak menjelaskan apa yang telah dia alami itu secara detail.


"Putri menelepon kepada Ferdy Sambo dan sambil menangis menyampaikan 'saya diperlakukan seperti ini oleh si Brigadir J' ditanya lebih lanjut, 'di Jakarta nanti saya jelaskan'. Artinya penjelasan lebih rincinya dijelaskan oleh Putri ke Ferdy Sambo setelah tiba di Jakarta," tuturnya.


8 Juli 2022


Pada pagi hari tanggal 8 Juli 2022, Putri dan rombongan kembali ke Jakarta. Mereka berangkat menggunakan jalur darat hingga tiba di Jakarta pada sore hari.


"Mereka berangkatlah tanggal 8 balik, berangkat pagi dari Magelang ke Jakarta. Tiba di rumah Saguling sekitar sore hari, dikonfirmasi. Boleh jadi juga Ferdy Sambo mengkonfirmasi kepada para ajudan pada saat di Magelang apa yang dialami oleh Ibu sehingga muncul kemarahan, muncul kemarahan, emosi dan sebagainya saat itu," katanya.


Putri lantas menceritakan kepada Irjen Sambo mengenai apa yang telah dilakukan oleh Yosua kepada dirinya. 


Hal itu disampaikan Putri kepada Sambo di rumah pribadi mereka di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.


Mendengar cerita dari istrinya itu, Sambo murka hingga hilang akal sehat. Terjadilah pembunuhan di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.


"Tiba rumah Saguling dikonfirmasi apa yang dialami oleh Ibu, ternyata diceritakan semua apa yang terjadi tanggal 4, tanggal 7 itu. Marahlah si Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai bintang dua, yaitu di luar nalar kita, diajaklah mereka ke Duren Tiga. Di Turen Tiga terjadilah pembunuhan ini yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo. Setelah merasa bahwa dia harkat dan martabat dan kehormatan dia sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," katanya.


Pada malam hari setelah Brigadir J dibunuh, Sambo melapor ke Polres Jakarta Selatan.


"Malam harinya Sambo melaporkan kejadian di Duren Tiga," kata dia.


Setelah menjabarkan kronologi itu, Sudding bertanya terkait kebenaran apa yang dia sampaikan itu kepada Kapolri.


"Pada titik ini saya ingin mengkonfirmasi benar apa tidak tentang kronologi ini?" tanya Sudding kepada Kapolri.


Jawaban Kapolri


Merespons hal itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut apa yang disampaikan Sudding itu banyak yang sesuai. 


Namun, mengenai motif pembunuhan, Polri masih akan memintai keterangan kepada Putri Candrawathi.


"Dari yang disampaikan beliau ada banyak hal yang memang sesuai, Pak. Namun mohon izin, terkait motif ini, kami sementara sudah mendapatkan keterangan dari Saudara FS, namun kami juga ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa Ibu PC, sehingga nanti yang kami dapat apalagi pada saat posisi beliau sebagai tersangka apakah bisa berubah atau tidak," kata Kapolri.


"Dengan demikian, kami bisa mendapatkan satu kebulatan terkait masalah motif," imbuhnya. [Democrazy]


Sumber: Detik

Penulis blog