HUKUM KRIMINAL

Kematian Brigadir J Dicurigai karena Penganiayaan, Pengamat: Dugaan Penyiksaan Tidak Boleh Dikesampingkan!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
Kematian Brigadir J Dicurigai karena Penganiayaan, Pengamat: Dugaan Penyiksaan Tidak Boleh Dikesampingkan!

Kematian Brigadir J Dicurigai karena Penganiayaan, Pengamat: Dugaan Penyiksaan Tidak Boleh Dikesampingkan!

DEMOCRAZY.ID - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan dugaan penganiayaan atas tewasnya Brigadir Y alias Nopryansah Yosua Hutabarat tak boleh dikesampingkan.


Pihak keluarga menilai ada yang ganjil dalam kematian Brigadir Y.  


Kakak Brigadir Y keganjilan tersebut bukan hanya karena luka tembak, tapi adanya dugaan penganiayaan yang sadis dalam aksi baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut.


Pada tubuh Brigadir Y, ditemukan luka lebam seperti bekas penganiayaan. 


Tak hanya itu rahang pria malang itu juga bergeser hingga dua jarinya putus.


Menurut Fahmi, hasil autopsi seharusnya dibuka secara gamblang, khususnya kepada pihak keluarga. 


Selama hasil autopsi ditutup-tutupi maka tidak heran bila muncul kecurigaan tersebut.


“Selama hasil otopsi tidak dibuka, setidaknya pada pihak keluarga, menurut saya ya semuanya akan tetap spekulatif. Artinya, dugaan adanya penyiksaan atau situasi yang berbeda dari keterangan Polri sebelumnya, tidak boleh dikesampingkan,” kata Fahmi, Kamis (14/7/2022).


Begitu pula terkait keraguan keluarga, menurutnya, pihak keluarga memiliki hak memperoleh informasi yang valid dan akurat. 


Polri harus menunjukkan itikad baik dengan adanya informasi yang jelas dan komitmen mengungkap kasus ini tanpa berniat melindungi siapapun yang bersalah.


“Pihak keluarga saya kira juga dimungkinkan untuk melakukan upaya pembanding dengan uji forensik yang independen,” saran Fahmi.


Fahmi mengatakan upaya menutupi kejadian yang sebenarnya, selain bisa membodohi masyarakat, hal itu hanya juga akan memperburuk citra Kepolisian.


"Dan jauh dari semangat transparansi berkeadilan yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit,” kata Fahmi. [Democrazy/poskota]

Penulis blog