DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Juju Hartati jadi sorotan, usai videonya yang mengamuk dan membanting mic viral di media sosial.
Video tersebut direkam dari kamera handphone seorang jurnalis yang sedang berada di lokasi kejadian, tepatnya di sebuah ruangan rapat.
Di akun Twitternya, @Slamet_Timur mengunggah detik-detik kemarahan Juju Hartati yang memuncak hingga membanting mic berkali-kali sampai benda itu rusak tercecer.
“Anggota DPRD Garut dari F-PDIP (Fraksi), Juju Hartati ngamuk dan membanting microphone saat rapat Banggar, Senin, (25 Juli 22),” ucapnya dalam caption, Selasa, 26 Juli 2022.
Terlepas dari kemarahan Juju Hartati, sebagian peserta lain justru terlihat cengengesan sambil minum segelas kopi.
Situasi di ruangan rapat itu terpantau tidak terlalu tegang. Selain Juju, tak ada lagi individu lain yang ikut bicara atau memotong.
“Eh, anggota yang lain malah cengar cengir, ada yg sambil santai minum kopi,” ucap Slamet Timur, masih dalam unggahan video Juju Hartati.
Video tersebut tuai sorotan usai diunggah ulang ke platform Instagram oleh akun @infojawabarat.
Suara dari anggota Fraksi PDIP ini memang terdengar racau dalam video.
Namun kemarahan jelas ditujukan bagi Ketua DPRD setempat yang tengah duduk di seberangnya dalam pakaian dinas.
Sekilas, terdengar Juju Hartati yang menyebut soal dirinya yang tidak dihargai dalam rapat, padahal dia sekaligus menjabat sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda).
“Gila apa, saya sudah begini (banting mic) baru didengar. Saya inikan Ketua Bapemperda, sekarang di dalam rapat tidak didengar,” ucap Juju Hartati, dengan nada tinggi.
Selain tak menghargainya, Juju menilai Ketua DPRD Kabupaten Garut, Euis Ida Wartiah tidak aspiratif.
Di seberang Juju, Euis Ida Wartiah dan beberapa anggota dewan lain hanya terdiam, tak menanggapi sepatah katapun kemarahan kader PDIP tersebut.
Usai keluar dari ruangan, Juju Hartati mengungkapkan bahwa alasan dirinya sangat-sangat kesal hingga bertindak demikian, tak lain dipicu oleh sikap Ketua DPRD Garut sebagai pemimpin rapat.
Semua aspirasi dan kontribusinya dalam diskusi tersebut, menurut Juju tak disambut dengan baik, malah terkesan tidak dihargai.
Beragam reaksi muncul. Ada yang menganggap lucu, ada yang setuju, ada pula publik yang menilai sikap Juju tak bisa dibenarkan karena merusak fasilitas yang dibeli dengan uang rakyat.
“Mic nya dibeli pakai uang dari rakyat padahal,” ucap @karin.sontani.
“Tindakan anarkis, merusak fasilitas yang ada,” ujar @heryanto_jeh.
