PERISTIWA

TERUNGKAP! Kesaksian Tetangga Bharada E Usai Kasus Penembakan Brigadir J, Ada Sekelompok Pria Berdatangan

DEMOCRAZY.ID
Juli 29, 2022
0 Komentar
Beranda
PERISTIWA
TERUNGKAP! Kesaksian Tetangga Bharada E Usai Kasus Penembakan Brigadir J, Ada Sekelompok Pria Berdatangan

TERUNGKAP! Kesaksian Tetangga Bharada E Usai Kasus Penembakan Brigadir J, Ada Sekelompok Pria Berdatangan

DEMOCRAZY.ID - Kasus penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih jadi topik hangat hingga saat ini. 


Kasus tersebut menyeret nama Bharada E, Ferdy Sambo dan sang Istri, Putri Candrawathi.


Kasus penembakan Brigadir J masuk tahap penyidikan pihak kepolisian, Bharada E,  Ferdy Sambo dan sang Istri, Putri Candrawathi masih berstatus saksi.


Hari ini jenazah Brigadir J kembali diautopsi sesuai permintaan keluarga.


Sementara itu, sebelumnya pihak Komnas HAM juga telah memeriksa para ajudan Irjen Ferdy Sambo termasuk Bharada E.


Brigadir J tewas setelah diduga saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kawasan Duren Tiga, Jakarta, pada pada Jumat 8 Juli 2022.


Bharada E merupakan orang yang diduga menembak Brigadir J hingga tewas.


Sebelumnya, diketahui nama lengkap Bharada E adalah Richard Eliezer Pudihang Lumiu. 


Dia adalah polisi asal Manado.


Adapun kesaksian tetanggah Bharada E cukup mengejutkan publik.


Pasalnya, setelah kematian Brigadir J, rumah Bharada E sempat didatangi sekelompok pria.


Rumah Bharada E yang ada di Perumahan Tamara Residence, tepatnya di Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, saat ini terpantau sepi.


Meski begitu, beberapa tetangga yang tinggal disekitar rumah Bharada E mengaku jika sempat melihat beberapa orang datang ke rumah tersebut.


Menurut Lenny, salah satu warga yang tinggal di sekitar rumah Bharada E mengaku jika pada awal kasus penembakan Brigadir J, ada beberapa orang datang ke rumah Bharada E.


"Yang datang pria semua ada sekitar enam orang datang kesini sekitar tanggal 10 Juli 2022," ujarnya saat ditemui Selasa 26 Juli 2022 di Kelurahan Mapanget Barat, Kota Manado.


Selain itu, Lenny mengatakan jika keluarga dari Bharada E memang sangat tertutup.


"Mereka tak banyak berkomunikasi dengan masyarakat disini," aku dia.


Bahkan saat ada kegiatan-kegiatan sosial yang melibatkan warga di sekitar, keluarga Bharada E enggan untuk ikut bergabung.


"Pokoknya tertutup sekali," ungkapnya.


Tetapi para tetangga memastikan jika itu adalah rumah dari Bharada E.


Selain itu, kedua orang tua Bharada E juga tinggal disana.


"Iya, itu memang rumah dari Bharada E yang viral di medsos," tuturnya. 


NGERI! Mantan Kabareskrim Minta Dokter Yang Tangani Jenazah Brigadir J Dinonaktifkan, Rekayasa Otopsi Mencuat?




Jenazah korban penembakan di rumah mantan Kadiv Propam Polri yaknk Brigadir J saat ini sudah menjalani otopsi kedua.


Saat ini, sampel jenazah Brigadir J pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diteliti.


Hasil dari sampel Brigadir J ini, kemungkinan baru akan keluar dalam 4-8 minggu mendatang.


Namun, ada fakta menarik tentang otopsi Brigadir J yang pertama.


Fakta ini diungkapkan oleh Mantan Kabareskrim Polri yakni Komjen Susno Duadji.


Susno meminta agar kepolisian segera memeriksa dokter forensik pertama yang menangani jenazah Brigadir J.


Dia berpendapat pemeriksaan kepada dokter ini harus dilakukan agar semua permasalahan pada otopsi jenazah pertama Brigadir J bisa terungkap kebenarannya.


Pendapat yang diungkapkan oleh Susno Duadji ini bukan tanpa alasan.


Ia meyakini jika dokter forensik pertama yang menangani jenazah Brigadir J bekerja dibawah tekanan.


Tak hanya itu, eks Kapolda Jabar ini meminta agar sang dokter dinonaktifkan bila terbukti bersalah.


Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.


Ia menduga, dokter forensik yang pertama kali mengautopsi jenazah Brigadir J tidak bekerja secara profesional.


Karenanya, Sugeng mendukung pendapat Susno Duadji agar dokter forensik tersebut diperiksa dan kalau perlu dinonaktifkan apabila terbukti melanggar kode etik. [Democrazy]

Penulis blog