EKBIS

Sri Mulyani Minta Masyarakat Waspada: Harga Rumah Bakal Makin Tinggi!

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
EKBIS
Sri Mulyani Minta Masyarakat Waspada: Harga Rumah Bakal Makin Tinggi!

Sri Mulyani Minta Masyarakat Waspada: Harga Rumah Bakal Makin Tinggi!

DEMOCRAZY.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta masyarakat waspada dengan kenaikan suku bunga. 


Ia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai tingginya harga rumah ke depan, sejalan dengan kenaikan suku bunga.


Kenaikan suku bunga di beberapa negara turut mengerek kenaikan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). 


Tingginya suku bunga KPR membuat masyarakat kesulitan memiliki hunian.


"Untuk membeli rumah 15 tahun mencicil di awal berat, suku bunga dulu, principal-nya di belakang. Itu karena dengan harga rumah tersebut dan interest rate sekarang harus diwaspadai, karena cenderung naik dengan inflasi tinggi," jelas Menkeu, dalam pembukaan Securitization Summit 2022, Rabu (6/7).


"Untuk yang berumah tangga artinya membutuhkan rumah, tapi mereka tidak punya purchasing power, harga rumah tinggi, sehingga mereka enak tinggal di rumah mertua atau menyewa. Kalau mertuanya punya rumah juga, kalau enggak punya ya jadi masalah lagi. Menggulung generasi," sambung dia.


Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelontorkan dana senilai Rp 19,1 triliun untuk subsidi perumahan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di tahun 2022.


Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyebut, jika Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan, suku bunga KPR juga akan terkerek naik.


"Kenaikan suku bunga acuan itu akan mendorong semua bunga naik. Termasuk bunga KPR. Kalau tidak disubsidi akan naik," kata Piter ketika dihubungi kumparan, Minggu (19/6).


Piter mengatakan, Bank Indonesia tidak memiliki banyak pilihan dan harus merespons kebijakan The Fed dengan segera menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate.


"Jadi saya kira yang harus dilakukan oleh BI adalah segera melakukan penyesuaian suku bunga acuan. Menurut saya seharusnya BI sudah menaikkan suku bunga acuan mulai bulan ini," kata Piter.


Kenaikan suku bunga The Fed yang begitu tinggi akan membuat spread yield surat-surat berharga akan menyempit dan berpotensi mendorong keluarnya modal asing. 


Aliran modal asing akan keluar, jika BI tidak segera menaikkan suku bunga acuan.


Dia menjelaskan, keluarnya modal asing dapat menekan nilai tukar rupiah, terkoreksinya indeks harga saham, turunnya harga surat utang negara (SUN), hingga sulitnya pembiayaan fiskal. 


Menurut dia, BI perlu menaikkan suku bunga acuan setidaknya 25 atau bahkan 50 bps. [Democrazy]

Penulis blog