POLITIK

Sebut Ada Dugaan 'Black Campaign' Terhadap Anies, Rocky Gerung: Kalau Anies Tidak Punya Tiket, Kenapa Dimusuhi?

DEMOCRAZY.ID
Juli 02, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Sebut Ada Dugaan 'Black Campaign' Terhadap Anies, Rocky Gerung: Kalau Anies Tidak Punya Tiket, Kenapa Dimusuhi?

Sebut Ada Dugaan 'Black Campaign' Terhadap Anies, Rocky Gerung: Kalau Anies Tidak Punya Tiket, Kenapa Dimusuhi?

DEMOCRAZY.ID - Menjelang pilpres 2024 mendatang, Rocky Gerung seorang Akademis Universitas Indonesia menyoroti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 


Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung melalui sebuah unggahan video di akun media sosial miliknya. 


Dalam unggahan video tersebut, Rocky Gerung menyebutkan dugaan adanya beberapa black campaign terhadap Anies Baswedan lantaran sering dikadrun-kadrunakan. 


Tak jarang Anies juga dikaitkan dengan aksi 212. 


Lantas hal itu pula, menurut Rocky Gerung, jika ditelusuri Anies tak dapat ikut dalam pilpres lantaran tak memenuhi syarat 20 persen presidential threshold.  


Rocky Gerung mengatakan Anies Baswedan belum memiliki tiket untuk terjun di pilpres. 


“Kalau Anies tidak punya tiket, ngapain dimusuhi?,” kata Rocky Gerung.  


“Tapi saya percaya semakin dimushi semakin orang melihat bahwa sebetulnya ada ketidakjujuran yang sedang dipasang untuk menghalangi Anies,” lanjut Rocky. 


Rocky Gerung pun mengkritisi pihak yang melakukan black campaign terhadap Anies Baswedan. 


Beberapa proyek Anies pun disorot kembali.


Hal tersebut merupakan bagian upaya membatalkan kompetisi politik.  


Padahal, pihak koalisi itu sudah punya 20 persen, tapi masih curiga dan takut bersaing dengan Anies yang tak punya tiket. 


Rocky mengatakan, ia bukan ingin mempromosikan Anies. 


Namun, kedaulatan rakyat dalam konsep demokrasi merupakan hak setiap warga negara untuk ikut berkompetisi dari start yang sama.  


Maka dari itu, Pemilu 2024 diminta agar tidak menerapkan aturan Presidential threshold 20 persen lantaran membatsi orang untuk berkompetisi.  


“Anies sangat mungkin dia juga sudah diintip dan hendak dijebloskan oleh mereka yang tidak menghendakinya untuk memimpin negeri ini,” kata Rocky Gerung.  


Menurut Rocky Gerung, Anies kerap dikaitkan dengan aksi 212. Dituduh akan diasuh oleh kelompok radikal. 


Bahkan ada tuduhan seolah Anies intoleran. Padahal menurutnya, Anies adalah Gubernur yang sangat plural. 


“Semakin banyak black campaign pada Anies Baswedan, itu pertanda bahwa survei diam-diam Anies Baswedan sudah berada di atas sebetulnya. Tapi kita musti balik pada prinsip kita tadi,” tuturnya. 


“Kita musti jujur bahwa kita akan minta Anies Baswedan juga mengucapkan demokrasi yang paling awal, yaitu jangan sampai Anies Baswedan dimenangkan oleh oligarki melalui teori presidential threshold 20%,” tutur Rocky Gerung. [Democrazy/terkini]

Penulis blog