KRIMINAL PERISTIWA

Mungkinkah Tragedi Eks PM Jepang Shinzo Abe Terjadi Pada Pemilu di Indonesia? Begini Analisis Pengamat

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
KRIMINAL
PERISTIWA
Mungkinkah Tragedi Eks PM Jepang Shinzo Abe Terjadi Pada Pemilu di Indonesia? Begini Analisis Pengamat

Mungkinkah Tragedi Eks PM Jepang Shinzo Abe Terjadi Pada Pemilu di Indonesia? Begini Analisis Pengamat

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Nicky Fahrizal mengatakan kemungkinan kecil kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berkampanye terjadi pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia.


Itu disampaikannya karena melihat pengamanan pada pelaksanaan pemilu di Indonesia sebelumnya.


"Dalam konteks keamanan pemilu di Indonesia berdasarkan pengalaman sebelumnya, dalam kondisi terkendali," kata Nicky saat dihubungi di Jakarta, Jumat (8/7/2022).


Nicky menilai kalau kepemilikan senjata api yang dibatasi dan diawasi secara ketat oleh aparat hukum bisa menjadi salah satu faktor yang membuat pemilu di Tanah Air terkendali, aman, dan kondusif. 


Dengan begitu, ia menganggap kecil kemungkinan kejadian tragis yang dialami Abe juga akan terjadi di Indonesia.


"Kemungkinan kecil sekali ada orang yang memiliki senjata api sehingga kemungkinan kasus penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kecil sekali untuk terjadi pada pemilu di Indonesia," ujarnya.


Nicky kemudian melihat hal yang perlu diwaspadai dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia ialah masalah disinformasi atau ancaman hoaks, melalui kampanye hitam di media sosial.


"Masalah yang merusak marwah pemilu di Indonesia adalah ancaman hoaks di dunia maya. Kalau untuk kekerasan dengan senjata, baik senjata tajam maupun senjata api, kecil sekali kemungkinannya terjadi di Indonesia," ujarnya.


Nicky menegaskan bahwa pemilu di Indonesia masih terkendali, jarang terjadi bentrokan fisik antarpendukung politik, apalagi masing-masing tim kampanye politik betul-betul mengupayakan kampanye pemilu yang tertib dan kondusif.


Hal ini, kata Nicky, juga didukung oleh kesiapan aparat penegak hukum yang sigap dan serius dalam pengamanan jalannya pemilu di Indonesia.


Dalam kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa pemilu di Indonesia relatif aman dan terkendali.


"Berkaca dari pemilu pada tahun 2014 dan 2019 terkait dengan perseteruan politik di Indonesia yang sangat keras, bahkan terjadi konflik di lapisan bawah, tetapi di tingkat elite tidak terjadi," kata Dedi melalui pesan singkat.


Menurut dia, hal itu tentunya memungkinkan Indonesia pada Pemilu 2024 akan aman dan terkendali, seperti pemilu-pemilu sebelumnya. 


Dengan catatan, selama pemerintah benar dan tepat dalam menjaga keamanan.


Selain itu, lanjut Dedi, secara kultur politik masyarakat Indonesia sudah beradab dan santun dalam menjalani pemilu. 


Konflik sosial dan munculnya faksi-faksi lantaran adanya kelompok-kelompok elite politik yang berlebihan dalam mengambil sikap menjalani kontestasi.


"Selama elite ikut menjaga keadaban politik, publik akan tunduk dan terjaga keadabannya." [Democrazy/antara]

Penulis blog