POLITIK

Rocky Gerung: Anies Baswedan Kerap Diserang 'Black Campaign' Pakai Lembaga Survei

DEMOCRAZY.ID
Juni 29, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Rocky Gerung: Anies Baswedan Kerap Diserang 'Black Campaign' Pakai Lembaga Survei

Rocky Gerung: Anies Baswedan Kerap Diserang 'Black Campaign' Pakai Lembaga Survei

DEMOCRAZY.ID - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpotensi terkena upaya black campaign menjelang pilpres 2024.


Rocky menyerukan gerakan presidential threshold nol persen untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 


Ia menolak adanya aturan tersebut karena tidak sesuai dengan kedaulatan rakyat, membatasi warga negara untuk menjadi calon presiden (capres).


“Kalau koalisi 20% itu enggak mau dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi kita bikin gerakan LBP, Liga Boikot Pemilu. Sekarang mulai gempar, karena dianggap adalah gerakan makar. Ini bukan makar. Ini yang disebut gerakan people power, yaitu gerakan kekuatan atau kedaulatan rakyat yang harusnya diucapkan di parlemen, tapi parlemen menghalangi kedaulatan rakyat dengan 20% itu,” kata Rocky dalam wawancara dengan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (28/6/2022). 


Rocky bahkan menyebut PT 20 persen itu menjadi tempat untuk menyuburkan para oligarki. 


Pasalnya, dengan adanya ambang batas yang tinggi itu para oligarki sangat mudah memainkan perannya.


Sama seperti Anies yang mulai disorot oleh media massa, diatur sedemikian rupa dan dikadrun-kadrunkan. 


Beberapa proyeknya mulai disorot kembali, itu merupakan bagian upaya membatalkan kompetisi politik. 


Padahal koalisi itu sudah punya 20 persen, tapi masih curiga dan takut bersaing dengan orang yang gak punya tiket. 


“Kalau Anies tidak punya tiket, ngapain dimusuhi? Tapi saya percaya, semakin dimusuhi semakin orang lihat bahwa sebetulnya ada ketidakjujuran yang sedang dipasang untuk menghalangi Anies,” ungkap Rocky.


Rocky menjelaskan, bahwa ia bukan promosikan Anies, kedaulatan rakyat dalam konsep demokrasi adalah hak setiap warga negara untuk bisa ikut berkompetisi di garis start yang sama. 


Hal itu juga berlaku pada kontestasi Pemilu 2024. 


Pemilu 2024 diminta untuk tidak menerapkan aturan PT 20 persen karena membatasi orang untuk berkompetisi.


Anies sangat mungkin dia juga sudah diintip dan hendak dijebloskan oleh mereka yang tidak menghendakinya untuk memimpin negeri ini. 


Karena dianggap bahwa dia akan diasuh oleh 212, akan diasuh oleh masjid-masjid, akan diasuh oleh kelompok radikal, segala macam itu akan diberikan.


Padahal, Anies adalah Gubernur dari sebuah Ibukota Negara yang sangat plural. 


Jadi bayangkan, misalnya, nanti mulai ada spanduk lagi bahwa ini soal mayat segala macam yang sebetulnya dibikin oleh satu orang saja, tapi kemudian diinsinuasikan, dipamerkan, seolah Anies intoleran.


“Semakin banyak atau akan ada semakin banyak black campaign pada Anies Baswedan, itu pertanda bahwa survei diam-diam Anies Baswedan sudah berada di atas sebetulnya. Tapi kita musti balik pada prinsip kita tadi, kita musti jujur bahwa kita akan minta Anies Baswedan juga mengucapkan demokrasi yang paling awal, yaitu jangan sampai Anies Baswedan dimenangkan oleh oligarki melalui teori presidential threshold 20%.” tegas Rocky Gerung. [Democrazy/FNN]

Penulis blog