POLITIK

Pejabat Sibuk Godok Capres, Najwa Shihab: 270 Juta Rakyat Cuma Jadi Boneka, Dianggap Tidak Penting!

DMCRZ NEWS
Juni 15, 2022
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Pejabat Sibuk Godok Capres, Najwa Shihab: 270 Juta Rakyat Cuma Jadi Boneka, Dianggap Tidak Penting!

Pejabat Sibuk Godok Capres, Najwa Shihab: 270 Juta Rakyat Cuma Jadi Boneka, Dianggap Tidak Penting!

DEMOCRAZY.ID - Presenter dan jurnalis Najwa Shihab blak-blakan mengungkap keresahannya mewakili 270 juta penduduk Indonesia terkait ambang batas pencalonan presiden.


Pasal 222 UU Pemilu berbunyi, “Pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya”.


Najwa kemudian membandingkan ketentuan presidential threshold di Tanah Air dengan negara lain.


“Kebayang nggak sih kita tuh 270 juta penduduk tapi capres kita maksimal cuma tiga atau empat. Sementara kemarin pas aku ke Timor Leste yang penduduknya cuma 1,4 juta jiwa tapi capresnya sampai 16, 4 diantaranya perempuan. Wow. Prancis baru bikin pemilihan presiden, penduduknya 70 juta capresnya sampai 12,” ungkap Najwa dilansir dari unggahannya di Instagram, Rabu (15/6/2022).


Menurutnya 270 juta penduduk tapi siapa yang jadi calon presiden cuma ditentukan segelintir elit lewat “silaturahmi” di ruang-ruang tertutup. 


Apa yang dibicarakan, siapa dapat apa dan berapa, semuanya diatur sesukanya.


Kita cuma jadi penonton yang hanya bisa membahas hal yang remeh temeh. 


Soal gaya selfie atau posisi kursi atau gunjingan soal keretakan dan kemesraan hubungan politisi.


“Kita sebanyak ini, pilihan kita hanya dikotakkan pada maksimal tiga calon presiden. Itu pun calonnya yang nentuin orang-orang yang sekarang lagi silaturahmi-silaturahmi yang cuma kita bisa lihat dari depan. Pintunya dikunci, yang mereka omongin nggak tahu apa,” paparnya menyindir para elit politik di negeri ini.


Lebih lanjut kata Najwa, rakyat Indonesia betul-betul dipaksa jadi penonton. 


Salah satu sebabnya adalah karena itu ambang batas presiden. Dan kita cuma jadi boneka voting.


“Jadi ya sudahlah memang kita cuma dibolehin untuk melihat siapa yang selfie sama siapa. Siapa duduk sama siapa. Gimana senyumnya SBY ketemu Surya Paloh. Gimana Jokowi katanya berantem sama Mega dan Ganjar, nggak dapat posisi,” ucapnya.


“Iya. Secetek itu urusan kita. Karena memang kita dianggap tidak penting,” pungkas Najwa Shihab. 


Penulis blog