AGAMA PERISTIWA

Pada Hari Keenam Pencarian Eril, Ustadz Adi Hidayat Mendapat 'Pengalaman Spiritual' Lewat Mimpi Seperti Ini

DEMOCRAZY.ID
Juni 06, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
PERISTIWA
Pada Hari Keenam Pencarian Eril, Ustadz Adi Hidayat Mendapat 'Pengalaman Spiritual' Lewat Mimpi Seperti Ini

Pada Hari Keenam Pencarian Eril, Ustadz Adi Hidayat Mendapat 'Pengalaman Spiritual' Lewat Mimpi Seperti Ini

DEMOCRAZY.ID - Masih dalam susana berkabung wafatnya Emmeril Khan Mumtadz, Ridwan Kamil baru saja menggelar pengajian doa bersama di Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat.


Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil mengundang Ustaz Adi Hidayat untuk menyampaikan tausyiah dan memimpin doa untuk Eril yang telah wafat di sungai Aare, Swiss.


Ustaz Adi Hidayat juga turut menguatkan keluarga Ridwan Kamil dengan menyampaikan makna beberapa surat Al-Quran dan kisah mimpi spiritualnya yang diterima usai salat Dhuha, pada saat hari keenam pencarian Eril di sungai Aare Swiss.


Kisah spiritual yang dialami Ustaz Adi Hidayat lewat mimpi usai melaksanakan salat Dhuha rupanya belum pernah diceritakan kepada siapapun selain ke saudara Ridwan Kamil, Elpi.


"Pada hampir pencarian hari keenam, tepatnya hari Senin itu saya masih berdzikir, berdoa di waktu Dhuha. Ini saya belum cerita siapapun, hanya di sini saya cerita," kata Ustaz Adi Hidayat seperti dikutip dari akun YouTube Intens Investigasi, Senin, 6 Juni 2022.


"Dan sedikit saya ungkap pada kang Elpi sebelum dia berangkat ke Swiss, Senin. Dhuha saya tertidur, lalu saya berada dengan seorang anak muda di suatu tempat hamparan, bagus, hijau itu ada kolam yang berubah," sambung Ustaz Adi Hidayat.


"Anak itu lompat, dia masuk lalu saya ikuti. Tapi beliau masuk tidak keluar, saya masuk merasakan dalam (kolamnya), saya pegangan. Itu terlihat tiba-tiba hilang dan senyum, baru saya sadari anak itu yang saya dzikiri, yang saya lihat fotonya yang ramai di media," jelas Ustaz Adi Hidayat.


Setelah mengalami mimpi tersebut, Ustaz Adi Hidayat pun memutuskan untuk ke Bandung. 


Lantaran merasa ada hal yang mungkin diperlukan dan harus dia sampaikan kepada keluarga Ridwan Kamil.


"Itulah awal kisahnya saya datang ke Pakuan ini, di hari Senin dan saya sampaikan kepada kang Elpi waktu itu," tutur Ustaz Adi Hidayat.


"Saya akan tiba, di hati saya ingin ke sini apapun yang menjadi bagian dari solusi yang bisa saya hadirkan, sampaikan saat ini, dan mudah-mudahan ada yang baik," ujarnya lagi.


Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga mengungkapkan ada satu hal yang belum terungkap bahkan hingga saat dirinya dalam perjalanan menuju Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat hari itu.


"Ya Allah kenapa air, ya Allah kenapa air," pikirnya.


Kemudian Ustaz Adi Hidayat menemukan jawabannya dari Al-Quran, hadist, dan kisah lama Eril saat masih kecil yang sebenarnya juga diketahui oleh Ridwan Kamil.


"Kang Emil tahu sebetulnya, 7 September 2009. Saat satu masjid yang sangat indah dirancang oleh beliau sendiri di Kota Baru Parahyangan itu dimulai dan selesai 2010," kata Ustaz Adi Hidayat.


Setahun setelah pembangunan masjid tersebut selesai, Ustaz Adi Hidayat mengungkap ada seorang anak kecil berumur 11 tahun yang kemungkinan belum masuk fase baligh.


Seorang anak kecil menatap air yang diatasnya terdapat batu bulat besar bertuliskan lafal Allah, dan berpkir sembari merenungkan tentang bagaiman kuasa Allah SWT dengan Arsy-Nya yang ada di atas air.


"Bukankah setahun setelahnya, ada anak yang menatap air lalu di atasnya ada batu dengan tulisan Allah dan dia merenungkan sesuatu," ucap Ustaz Adi Hidayat.


"Anak 11 tahun itu punya rasa penasaran, ya Allah bagaimana Arsy-Mu itu yang ada di air, ya Allah bagaimana kuasa-Mu itu yang ada di air," tutur Ustaz Adi Hidayat.


"Boleh jadi renungan-renungan itu yang menghantarkan pada keadaan husnul khotimah terbaik yang tidak semua orang bisa mendapatinya. Itu jawaban dari apa yang direnungkan 11 tahun yang lalu, yang renungkan itu dijawab dengan cara wafatnya," jelasnya.


Adapun Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa ajal, kematian, itu merupakan sesuatu yang pasti. 


Namun ada yang menjadi pembeda antara orang yang satu dengan yang lainnya yaitu cara atau kondisi saat meninggal.


Ada suasana indah yang ditetapkan Allah saat kembali pada perjumpaan dengan-Nya, bagi hamba-hamba Allah yang diberikan taufik keselarasan dengan cara apa dia meninggal. 


Seperti halnya Eril yang syahid, saat wafat tenggelam di sungai Aare, Swiss dan meninggalkan amalan-amalan baik. [Democrazy/hops]

Penulis blog