DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menganggap utang yang dilakukan oleh oleh negara tidak akan merusak kedaulatan.
Menurutnya, utang yang dilakukan Indonesia juga sudah diperhitungkan dengan matang atau sesuai kemampuan.
Ma'ruf merasa apabila utang sudah diperhitungkan secara baik, maka negara dapat membayar kembali sesuai dengan yang direncanakan.
"Karena itu semuanya itu sudah diperhitungkan dan pemerintah dengan perhitungan mampu untuk membayar kembali utang itu dengan baik sesuai dengan rencana. Seperti yang sudah kita lakukan selama ini, selama ini kan juga begitu, kita berutang kemudian kita bayar, kemudian lunas, kemudian kita berutang lagi," kata Ma'ruf Amin, Kamis (30/6).
Ma'ruf Amin menjelaskan semua negara sudah sewajarnya saling membantu, termasuk terkait utang.
Ia memastikan Indonesia kalau dirasa sudah mampu bisa saja memberikan utang ke negara lain
Ma’ruf menegaskan seluruh negara di dunia juga punya utang.
Ia mencontohkan beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) dan China ikut berutang.
"Saya kira di dunia ini tidak ada negara yang tidak berutang. Amerika sendiri yang kuat juga ada utangnya," ujar Ma'ruf.
Utang Luar Negeri RI April 2022 Mengalami Penurunan
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) pada, Rabu (15/6), Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah pada bulan April 2022 mengalami tren penurunan.
Posisi ULN pemerintah pada April 2022 tercatat sebesar USD 190,5 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar USD 196,2 miliar.
Sementara untuk posisi ULN Indonesia pada akhir April 2022 tercatat sebesar USD 409,5 miliar, turun USD 2,6 miliar dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar USD 412,1 miliar.
Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
ULN Indonesia pada bulan April 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 32,5 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 33,8 persen.
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,5 persen dari total ULN.
"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," tulis laporan BI. [Democrazy/kumparan]
