AGAMA GLOBAL

Heboh Israel-Arab Saudi Buka Hubungan, Kok Bisa?

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
GLOBAL
Heboh Israel-Arab Saudi Buka Hubungan, Kok Bisa?

Heboh Israel-Arab Saudi Buka Hubungan, Kok Bisa?

DEMOCRAZY.ID - Kehebohan muncul dari Israel dan Arab Saudi. Kedua negara disebut bakal membuka hubungan kerja sama.


Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid. Ia mengatakan Israel berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Teluk dalam proses untuk menormalkan hubungannya dengan kerajaan itu.


"Kami percaya ada kemungkinan untuk melakukan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Ini untuk kepentingan kami," kata Lapid kepada Radio Angkatan Darat pekan ini, dikutip dari Times of Israel, Jumat (3/6/2022).


"Kami telah mengatakan bahwa ini adalah langkah selanjutnya setelah Kesepakatan Abraham, untuk membicarakan proses yang panjang dan hati-hati," tambahnya merujuk pada perjanjian normalisasi hubungan Israel sengam sejumlah negara Arab di 2020 yang didukung mantan Presiden AS Donald Trump.


"Kami bekerja dengan AS dan negara-negara Teluk dalam hal ini."


Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. 


Tetapi sejumlah pihak percaya, bahwa "hubungan rahasia" telah menghangat dalam beberapa tahun terakhir.


Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman (MBS), dilaporkan melihat Israel sebagai mitra strategis dalam perang melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut. 


MBS sendiri kini menjadi pemimpin de facto negeri kaya minyak itu.


Meski demikian, Lapid memperingatkan bahwa proses normalisasi dengan Arab Saudi mungkin memakan waktu lama. 


Ia menekankan kedua negara memiliki kepentingan keamanan yang dipertaruhkan.


"Kita tidak akan bangun suatu pagi tiba-tiba dan menjadikan ini sebuah kejutan," tambahnya.


Belum ada komentar dari Arab Saudi. Namun, melalui Kesepakatan Abraham, Israel memang kini memiliki hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Maroko.


Sementara itu, President AS Joe Biden dilaporkan akan berkunjung ke Arab Saudi dan Israel Juni ini. Sayangnya, lapor AFP, Gedung Putih belum mau membagikan agenda.


Hal ini terungkap pertama kali oleh sejumlah media barat seperti sumber Washington Post, New York Post dan CNN. 


Sebelumnya Arab Saudi memberi impresi positif ke AS setelah menyebut akan menggenjot produksi minyak dan memperpanjang gencatan senjata di Yaman. [Democrazy/cnn]

Penulis blog