DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Usai dikunjungi Presiden Indonesia, Joko Widodo, Rusia malah semakin memperbesar intensitas serangannya ke berbagai wilayah di Ukraina.
Pihak berwenang Ukraina berusaha mengevakuasi penduduk dari Kota Lysychansk, medan pertempuran paling sengit saat ini.
Lysychansk merupakan kota terakhir di Provinsi Luhansk, Ukraina, yang belum direbut oleh pasukan Rusia maupun kelompok separatis pro-Moskow.
Sekitar 15.000 penduduk sipil masih berlindung di kota itu di tengah bombardir tiada henti pasukan Rusia.
"Pertempuran terus berlangsung. Rusia terus-menerus menyerang. Tidak ada kata menyerah. Semuanya bena-benar sedang ditumpas," kata Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai, dikutip dari Reuters.
Di wilayah lain yakni Kota Kherson, tentara Ukraina memberikan perlawanan dengan serangan artileri.
Kherson sebenarnya sudah direbut sepenuhnya pasukan Rusia, namun tentara Ukraina dan pejuang sipil bersenjata masih berupaya merebutnya kembali.
Pasukan Rusia juga mengintensifkan serangan di wilayah Mykolaiv yang dekat dengan garis depan dan Laut Hitam.
Wali Kota Mykolaiv mengatakan sebuah rudal Rusia menewaskan sedikitnya lima orang di sebuah bangunan perumahan.
Namun Rusia membantah telah menargetkan bangunan sipil, melainkan fasilitas pelatihan tentara bayaran asing.
Presiden Volodymyr Zelensky kembali meminta NATO bantuan persenjataan canggih dan uang sesegera mungkin untuk menangkis serangan Rusia yang menggunakan rudal dan artileri canggih.
Dia menegaskan ambisi Rusia untuk menguasai Ukraina tak akan pudar. [Democrazy]
