DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Seruan aksi mahasiswa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat menyebut bahwa Presiden Joko Widodo pantas dikatakan sebagai 'Bebek Lumpuh'.
Seruan ini disampaikan oleh Ketua BEM UI, Bayu Satria Utomo dalam orasinya di Silang Barat Baya Monas, Selasa (21/6/2022) sore.
Menurut Bayu, sejak 2019 Pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan yang tidak populis.
"Disini kita sama-sama resah, kawan-kawan. Kita sama-sama rindu dengan satu kebijakan yang berorientasi pada masyarakat," ucap Bayu saat orasi di lokasi unjuk rasa.
"Kalau kita lihat dari 2019, Pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan yang tidak populis. Pemerintah selalu mengkerdilkan masyarakat sipil yang seharusnya masuk dalam tatanan struktur masyarakat," papar Bayu.
Bayu melanjutkan, sejak 2019 kita ingat ada RUU KPK, ada RUU Omnibuslaw, lalu juga ada IKN, dan lain sebagainya merupakan satu contoh kebijakan yang diambil oleh pemerintah saat ini, yang dikatakan sebagai kebijakan tidak populis.
"Maka Jokowi sudah pantas kita sebut sebagai Bebek Lumpuh. Jokowi sudah pantas kita sebut sebagai The King of Lips Service," ucap Ketua BEM UI, itu.
Ia pun mengatakan bahwa pihaknya akan mensomasi Presiden ketujuh.
"Jokowi sudah pantas kita somasi pada hari ini, sepakat kawan-kawan?" kata Bayu.
"Sepakaaat!," massa aksi pun menjawab dengan lantang secara bersama-sama.
Lebih lanjut, Bayu menjelaskan alasannya menyebut Presiden sebagai 'Bebek Lumpuh'.
"Argumentasi bahwa jokowi adalah bebek lumpuh bukan berdasarkan argumentasi yang tidak ada analisis. Tapi dalam satu teori ilmu politik ada yang dinamakan 'Lame Duck Teori'," jelas Bayu.
"Bahwa satu pemerintahan yang tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populis maka dikatakan sebagai pemerintahan bebek lumpuh," tegasnya.
Maka dari itu, sambung Bayu, itulah yang menjadi satu teori dasar dari saya yang mengatakan bahwa Jokowi sudah pantas sebagai bebek lumpuh. [Democrazy/poskota]
