AGAMA

Dituduh Kafir Gegara Ceramah di Dalam Gereja, Gus Miftah: Orapopo, Syahadat Meneh!

DEMOCRAZY.ID
Juni 25, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
Dituduh Kafir Gegara Ceramah di Dalam Gereja, Gus Miftah: Orapopo, Syahadat Meneh!

Dituduh Kafir Gegara Ceramah di Dalam Gereja, Gus Miftah: Orapopo, Syahadat Meneh!

DEMOCRAZY.ID - Gus Miftah menyadari bahwa dia merupakan seorang pendakwah yang apa saja yang dibicarakan dari mulutnya akan segera menjadi viral.


Dia pun menyoroti beberapa kasus terakhir yang viral dan menyangkut nama Gus Miuftah, yakni ada rendang babi, wayang, hingga ceramah di gereja.


Bahkan Gus Miftah mengaku ada banyak hujatan yang berdatangan ke akun media sosialnya sambil berkomentar dengan kata-kata kasar.


"Sekarang saya dihajar di medsos 'Miftah g****k', membolehkan babi di masak rendang, sejak kapan rendang punya agama. Wah dihujat habis-habisan," kata Gus Miftah menggunakan bahasa Jawa, dikutip dari kanal Youtube BANYU JOWO PROJECT pada Sabtu, 25 Juni 2022.


Meski begitu Gus Miftah mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak merasa sakit hati dengan berbagai macam hujatan yang dilontarkan kepadanya.


Dia menanggapi segala macam hujatan yang datang kepadanya dengan sangat santai agar tidak memicu emosi tinggi.


Terlebih Gus Miftah sering tidak membaca kolom komentar di akun media sosial miliknya demi mencegah sakit hati.


"Tapi saya benar-benar nggak sakit hati, soalnya komentarnya enggak saya baca," tuturnya.


"Lah kalian (jemaah) sih pasti baca yang komentar cuma dua orang, kalau aku 20 ribu," tambah Gus Miftah.


Kemudian Gus Miftah ingat banyak orang juga yang menyebutnya sebagai kafir karena menggelar ceramah di dalam gereja.


Namun, lagi-lagi Gus Miftah tidak marah meski disebut kafir dan hanya membalasnya dengan guyonan alias candaan.


"Kayak saya ceramah di gereja itu 'Miftah Kafir', orapopo syahadat meneh," pungkasnya.


Akan tetapi Gus Miftah mengaku ada hikmah dibalik ceramahnya di dalam gereja itu viral.


Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu menuturkan bahwa sampai ada satu keluarga dari Amerika Serikat menjadi mualaf.


Selain itu juga ada satu keluarga dari Belanda yang mengucap dua kalimat syahadat di hadapannya.


"Akhirnya saya diundang oleh Wali Kota Los Angeles Amerika untuk berbicara toleransi," ucap Gus Miftah.


Sementara itu, sebelumnya Gus Miftah menegaskan bahwa yang terpenting bagi umat Islam adalah memakan makanan halal dan menjauhkan makanan non halal.


Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu tidak akan mempermasalahkan apabila umat dari keyakinan agama lain ingin memakan makanan apa.


"Seandaikan Al-Quran yang membaca orang Islam ya jadi orang yang wajib makan halal cuma wong Islam," tutur Gus Miftah.


"Wong kristen arep mangan opo yo terserah wong cangkem-cangkeme dewe (Orang kristen mau makan apa ya terserah, orang mulut-mulutnya sendiri)," tambahnya.


Dia menganggap seharusnya tidak boleh ada yang mempermasalahkan orang yang pemeluk agama lain memakan hewan apapun


Ia menilai tidak ada masalah hewan babi ingin diolah sebagaimana rupanya, terpenting tidak orang dari agama Islam yang membuatnya.


"Kono nduwe babi dimasak opo yo terserah wong kristen, arep dimasak gulai yo karepmu, dimasak babi guling yo karepmu, dimasak rendang yo karepmu," paparnya.


Selain itu, Gus Miftah juga menyoroti kasus pelawak Coki Pardede dan Tretan Muslim yang pernah mendapat ancaman pembunuhan.


Keduanya pernah mendapat ancaman pembunuhan setelah memasak daging babi dicampur buah kurma.


Coki Pardede dan Tretan Muslim dianggap oleh sejumlah kelompok telah melakukan penistaan agama dengan mencampurkan kurma dengan daging babi.


"Aku batin, sejak kapan benda mati punya agama? Apa babi itu harus orang kristen, kurma itu harus Islam?," ujar Gus Miftah. [Democrazy/DW]

Penulis blog