EDUKASI

7 Fakta Sistem Kendali Banjir DKI Dipamerkan Anies Juara Tingkat Dunia

DEMOCRAZY.ID
Juni 03, 2022
0 Komentar
Beranda
EDUKASI
7 Fakta Sistem Kendali Banjir DKI Dipamerkan Anies Juara Tingkat Dunia

7 Fakta Sistem Kendali Banjir DKI Dipamerkan Anies Juara Tingkat Dunia

DEMOCRAZY.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan sistem pengendalian banjir Pemprov DKI berhasil meraih penghargaan tingkat dunia. 


Penghargaan terhadap sistem pengendalian banjir Pemprov DKI ini menjadi tambah spesial karena diraih bersamaan dengan predikat wajar tanpa opini (WTP) dari BPK.


Capaian Pemprov DKI ini disampaikan Anies melalui akun Instagram pribadinya. 


Bukan rahasia lagi, Anies tak jarang memamerkan prestasi yang diraih Pemprov DKI melalui akun Instagram-nya.


Berikut fakta-fakta tentang sistem pengendalian banjir DKI:


- Raih Penghargaan The 2022 WSIS Prizes


Sistem pengendalian banjir Pemprov DKI meraih penghargaan dalam ajang bertajuk 'The 2022 WSIS Prize'. 


WSIS atau World Summit on The Information Society merupakan sebuah konferensi tingkat dunia tentang masyarakat informasi.


WSIS sendiri diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk teknologi komunikasi dan informasi. 


Sistem pengendalian banjir Pemprov DKI ini meraih penghargaan kategori AL C7. ICT applications: E-science.


"Kemarin Jakarta meraih 5x WTP berturut-turut, pada saat yang bersamaan Jakarta juga menjadi juara dalam ajang penghargaan bergengsi tingkat dunia, The 2022 WSIS Prizes, pada kategori ICT Applications: e-Science," tulis Anies dalam Instagram-nya seperti dilihat, Kamis (2/6/2022).


Flood control system Pemprov DKI berhasil menjadi juara pertama karena membawa inovasi sistem pengendalian banjir. 


Anies mengatakan sistem yang ada di Jakarta membantu memprediksi potensi bencana sebelum terjadi.


"Pengetahuan dan pengalaman para petugas dikumpulkan ke dalam sistem informasi ini sehingga mempermudah dan mempercepat pengambilan keputusan dalam pengendalian banjir ke depan," papar Anies.


- Mengungguli 4 Finalis


Anies menyebut Jakarta menjadi juara setelah mengungguli empat finalis lain, yaitu ZTE Corporation dari China, Biomedical Neuroscience Insititute dari Universitas Chile, Artificial Intelligence Laboratory dari Universitas Udinese di Italia dan Universitas Putri Nora binti Abdul Rahman dari Arab Saudi.


Pemberian penghargaan dilakukan di Jenewa, Swiss, 31 Mei 2022. 


Untuk Pemprov DKI diwakili oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) dan Jakarta Smart City.


- Tingkatkan Kesadaran Situasi Bencana


Kepala Diskominfotik DKI Jakarta Atika Nur Rahmania menjelaskan flood control system ini dikembangkan dengan beberapa tujuan. Salah satunya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan situasi bencana.


"Dengan membangun sistem ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan situasi bencana, mempercepat respons terhadap penanggulangan bencana berbasis sistem, mempersiapkan kondisi darurat banjir, dan melakukan pemantauan secara real-time," kata Atika dalam pidato setelah menerima penghargaan seperti dilansir situs Pemprov DKI, Kamis (2/6/2022).


- Kumpulkan Data Level Air-Suhu


Flood control system DKI ini bekerja dengan mengumpulkan data historis sensor (level air, getaran, suhu) dan CCTV. 


Data yang dimaksud dihimpun oleh sensor dan Internet of Things (IoT) yang diletakkan di 178 lokasi yang terdiri dari sensor tinggi permukaan air, sensor arus air, sensor curah hujan, sensor getaran pompa, dan sensor pengukur temperatur pompa.


- Mendeteksi Risiko Banjir-Solusinya


Flood control system dikembangkan dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan risiko banjir di Jakarta. 


Sistem ini memungkinkan pendeteksian titik-titik banjir, sehingga informasi dan penanganan bencana dapat dimitigasi dan ditangani dengan lebih cepat, akurat, dan terdata.


Pendeteksian risiko dan solusi penanganannya banjir DKI ini dihasilkan oleh data historis (level air, getaran, suhu), yang dihimpun oleh sensor dan loT. 


Data tersebut lalu diintegrasikan ke dalam satu platform dan flood control system akan melakukan analisis, untuk menghasilkan informasi mengenai kondisi, potensi, serta prediksi, sehingga bisa memberikan solusi penanganan banjir di Jakarta.


data ini juga akan menjadi aset dan sumber info bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan terkait penanganan banjir di Jakarta. 


Dengan kebijakan berdasarkan data, upaya pencegahan dan penanganan banjir akan lebih efektif serta tepat sasaran. 


Sistem ini juga diharapkan dapat memberikan pemantauan banjir yang terkini, mempercepat respons pemerintah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.


- Punya 3 Aspek Pengembangan


Sistem ini memiliki tiga aspek dalam pengembangan Sistem Pengendalian Banjir yang Prediktif dan Cerdas di Jakarta, yaitu:


1. Sensing (mendeteksi), mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sensor yang terpasang di lapangan;


2. Understanding (memahami), mengelola data menjadi informasi dengan menggunakan machine learning dan artificial intelligence; dan


3. Acting (bertindak), mencitrakan informasi dalam dasbor terpusat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan oleh jajaran pengendali banjir di Pemprov DKI dan sebagai peringatan dini kepada masyarakat.


- Hasil Kolaborasi Pemerintah-Swasta


Anies menuturkan pengembangan flood control system milik Pemprov DKI ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak. 


Selain dinas-dinas, kolaborasi juga dijalin dengan sejumlah pihak swasta.


"Sistem ini adalah kerja berbagai pihak, di antaranya Dinas Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Jakarta Smart City, dan juga kolaborasi dengan PT XL Axiata dan SAS Institute," ujar Anies. [Democrazy/detik]

Penulis blog