DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Beredar video yang memperlihatkan jaksa tengah asyik berjoget sembari menyebarkan uang yang disebut terjadi di Kejaksaan Negeri Lahat, Sumatera Selatan. Begini faktanya.
Dalam video yang beredar seperti dilihat detikcom, Rabu (25/5/2022), tampak sejumlah jaksa tengah asyik bernyanyi dan menari dengan diiringi musik di atas panggung. Mereka tampak menggunakan pakaian dinas.
Saat sejumlah jaksa terlihat asyik berjoget, tiba-tiba ada seorang jaksa naik ke panggung.
Seorang jaksa itu menebarkan sesuatu yang dinarasikan saweran uang.
Hal itu kemudian membuat jaksa lainnya memperebutkan uang yang disebarkan oleh jaksa itu. Kejagung pun angkat bicara perihal video tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana menerangkan pihaknya telah memerintahkan tim pengawasan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk melakukan pemeriksaan.
"Tim pengawasan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan sudah diperintah melakukan pemeriksaan atas kejadian tersebut. Kita tunggu hasilnya," ujar Ketut.
Secara terpisah, Kasi Intel Kejari Lahat Faisyal B menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin (23/5) lalu.
Acara itu merupakan kegiatan ramah tamah pengantar tugas Kasi P3BR (Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan).
"Kejari Lahat pada hari Senin tanggal 23 Mei 2022 menyelenggarakan kegiatan ramah tamah pengantar tugas Kasi P3BR bertempat di Aula Kejari Lahat," kata Faisyal.
Faisyal mengatakan benda yang dilempar jaksa di atas panggung itu bukanlah uang.
Dia menyebut benda itu hanyalah sobekan kertas yang disebar.
"Hal yang menjadi polemik di kalangan masyarakat Kabupaten Lahat adalah tampak dalam video ada salah satu pegawai Kejaksaan Negeri Lahat terlihat sedang melemparkan atau menebarkan sesuatu di atas panggung," ungkapnya.
"Pada kesempatan kali ini, saya selaku Kasi Intel menyatakan bahwa yang dilempar/ditebarkan di atas panggung tersebut adalah sobekan kertas (bukan uang)," imbuhnya.
Faisyah mengimbau masyarakat memilah setiap informasi yang beredar.
Dia meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap suatu informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Dalam kesempatan ini, saya mengimbau agar masyarakat dapat memilih dan memilah setiap informasi yang beredar, karena belum tentu informasi yang beredar tersebut benar adanya," tuturnya. [Democrazy/detik]
