AGAMA DAERAH EDUKASI PERISTIWA

VIRAL! Diduga Aliran Sesat di Pasuruan, Ngaku Bisa Komunikasi Dengan Allah: Nabi Muhammad Itu Ibarat Presiden!

DEMOCRAZY.ID
Mei 15, 2022
0 Komentar
Beranda
AGAMA
DAERAH
EDUKASI
PERISTIWA
VIRAL! Diduga Aliran Sesat di Pasuruan, Ngaku Bisa Komunikasi Dengan Allah: Nabi Muhammad Itu Ibarat Presiden!

VIRAL! Diduga Aliran Sesat di Pasuruan, Ngaku Bisa Komunikasi Dengan Allah: Nabi Muhammad Itu Ibarat Presiden!

DEMOCRAZY.ID - Sebuah kelompok diduga aliran sesat di Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, viral di media sosial.


Berdasarkan laporan, kelompok diduga aliran sesat itu tidak mempercayai Nabi Muhammad sebagai Rasulullah dan mengaku bisa berkomunikasi langsung dengan Allah.


Selain itu, disebutkan bahwa kelompok diduga aliran sesat itu juga tidak mengakui rukun Islam.


Mendapat informasi tersebut, muspika setempat langsung mendatangi lokasi kelompok ini berada, di Desa Cobanblimbing.


Dalam video yang didapat PojokSatu.id, terlihat dua orang ulama setempat berupaya memberikan penyadaran kepada kelompok itu.


Bukannya menerima, tapi oria itu malah mengajari dua ulama yang ada di depannya.


“Bapak ini, sudah dicampuri ilmu. Janganlah keimanmu dicampuri dengan kesyirikan, pak,” kata pria tersebut.


Pria itu juga terus mengeluarkan berbagai pendapat dengan dasar surat Alquran.


Sang ulama lalu menjelaskan bahwa Islam harus memenuhi rukun Islam.


“Kalau tidak, tidak bisa dikatakan Islam,” jelas ulama.


Pria itu kemudian terus mendebat.


“Sebentar gini aja. Sebenarnya anda dulu dilahirkan di surga, kan? Saya tanya. Bener gak?” tanya pria itu.


Kedua ulama itu lantas menjelaskan bahwa apa yang disampaikan pria itu telah keliru.


Pria itu kemudian menyatakan bahwa dirinya mengakui adanya Nabi Muhammad yang menerima Alquran dari malaikat Jibril.


“Muhammad itu adalah utusan Allah. Dia yang diwarisi Alquran,” katanya.


“Iya, nabi kita kan? Nabi Muhammad, kan?” timpal ulama.


“Iya, pak. Aku gak mengingkari Nabi Muhammad,” jawab pria itu.


Sang ulama pun terus berusaha memberikan penyadaran, tapi tetap tak diterima.


“Gak ada santri. Ini mengikuti. Aku ini mengikuti Allah, pak,” tegas seorang pria berkaos hitam dihadapan dua ulama.


Ulama berpeci hitam lantas menjelaskan bahwa mengikuti Allah itu yang terpenting adalah Alquran.


Namun pria berkaos hitam itu terus membantah dan terus mendebat dengan mengutarakan pendapat yang ia yakini.


Perdebatan itu kemudian berlanjut pada masalah salat dan hadits, sampai Nabi Muhammad.


“Loh, tadi katanya suruh mengikuti Nabi Muhammad. Apa Nabi Muhammad bukan manusia?” ujar sang ulama.


“Di itu, Muhammad itu jabatan sebetulnya, pak. Muhammad itu adalah seorang utusan Allah,” ujar pria itu.


“Dia bukan bapak dari seorang manusia. Itu ibaratnya kayak presiden itu loh, pak. Waduh…” tegasnya. [Democrazy/pojoksatu]


Penulis blog