DEMOCRAZY.ID
DEMOCRAZY.ID - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membentuk Duta Damai Dunia Maya di Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk mencegah Paham Radikal dan Intoleransi, Senin (23/5/2022) siang.
Dengan melalui asistensi bidang penulisan, desain komunikasi visual, dan bidang IT dalam rangka pencegahan terorisme.
Pembentukan duta itu berlangsung di Hotel Best Wetern Jl Basuki Rahmat, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, selama tiga hari kedepan.
Direktur pencegahan BNPT melalui Kasubdit Kontra Propaganda Sujatmiko mengatakan, tujuan pembentukan duta damai dunia maya itu untuk menebarkan perdamian.
Yakni melalui gaya atau bahasa anak muda milenial atau kekinian, khususnya via platform media sosial (Medsos) yang ada.
Selain itu untuk memberikan pembekalan dan pengertian, menganai bahaya ancaman radikaliseme, dan intoleran yang mengarah ke terorisme.
"Diharapkan seluruh pemuda dapat melangkah berderap bersama dalam menyerukan suara perdamaian. Sehingga narasi-narasi radikal dapat direduksi melalui aktifitas anak muda yang kami berikan pelatihan," ujar Sujatmiko, Senin (23/5/2022).
Adapun, pemilihan duta damai dunia maya Sulteng itu melalui tahapan seleksi dari pihak BNPT.
Pendaftaran dibuka secara umum lewat online, dengan menyasar pemuda penggiat di dunia maya.
Setelah melalui tahapan itu, lalu dilanjutkan dengan seleksi wawancara, untuk mengetahui keahlian setiap calon duta.
"Untuk dapat mengetahui bagaimana pemahamannya terkait kebangsaan, serta kemauan untuk mengabdi menjadi pemuda yang menyuarakan kedamaian," kata Sujatmiko.
"Dari ratusan pendaftar, yang lolos seleksi hanya 57 orang pemuda di Sulteng, yang mempunyai potensi sebagai duta damai dunia maya," tuturnya menambahkan.
Sujatmiko juga memjelaskan, duta damai dunia maya saat ini sudah tersebar di 14 provinsi di Indonesia.
Antaranya sejumlah provinsi di pulau Sumatera, kemudian seluruh provinsi di pulau Jawa, beberapa provinsi di NTB, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Dengan sekarang di Sulteng berarti ada 15 provinsi yang terdapat duta damai dunia maya," ujar Sujatmiko.
Adapun duta damai dunia maya itu tidak menggunakan masa jabatan, namun bagaimana agar pemuda itu terus dapat menyuarakan perdamaian dalam jangka panjang. [Democrazy/tribun]
